logo Kompas.id
OlahragaSatya Wacana Kalah 10 Kali,...
Iklan

Satya Wacana Kalah 10 Kali, Meldi Ajukan Pengunduran Diri

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Efri Meldi, Pelatih Satya Wacana Salatiga, menginginkan adanya suasana baru dalam timnya yang sudah mengalami 10 kekalahan. Terakhir Satya Wacana takluk 75-90 dari Hangtuah Sumsel pada pertandingan pembuka hari pertama Liga Basket Indonesia (IBL) 2017 Seri VI Jakarta yang berlangsung di Britama Arena, Kelapa Gading, Jumat (3/3)."Saya sudah menyampaikan pengunduran diri saya kepada manajemen. Sebab, pelatih mana pun, kalau timnya terus-menerus mengalami kekalahan, pasti ingin melakukan hal yang sama," ujar Meldi seusai pertandingan.Karena kalah terus-menerus dalam 10 pertandingan yang dimainkan, Satya Wacana kini menempati juru kunci Divisi Putih IBL 2017. Ini hasil yang mengejutkan karena Satya Wacana bukan tim lemah."Kami pernah memenangi 13 dari 33 pertandingan pada IBL 2016. Kami juga mampu masuk ke babak play off musim lalu," tegas Meldi yang terpilih sebagai pelatih terbaik IBL 2016."Kini kami tidak memikirkan babak play off lagi. Dari sisa pertandingan yang ada, kami hanya berharap bisa meraih satu kemenangan saja, itu sudah baik," ujar Meldi yang memimpin Satya Wacana sejak 2010.Apa yang dialami Satya Wacana berkebalikan dengan pencapaian Hangtuah Sumsel. Tim asuhan pelatih Paul Mario Sanggor itu masih menjaga asa lolos ke babak play off yang akan berlangsung akhir Maret."Kalau mampu meraih tiga kemenangan, kami belum aman. Namun, kalau empat kemenangan dari lima pertandingan tersisa, jalan ke babak play off sudah aman," ujar Paul.Namun, dari lima laga tersisa, Hangtuah Sumsel harus menghadapi tiga tim papan atas, yaitu Pelita Jaya Jakarta, CLS Knights Surabaya, dan M88.News Aspac Jakarta. Dua laga lainnya melawan NSH Jakarta dan Bima Perkasa Jogja.CLS yang kini menjadi pemimpin Divisi Merah IBL 2017 memang tidak terbebani soal tiket menuju play off. Mereka tampil cukup konsisten, seperti ketika mengalahkan JNE Siliwangi Bandung, 88-63, kemarin malam."Namun, untuk bisa tampil lebih baik lagi di play off, tim kami masih harus banyak memperbaiki penampilan, khususnya konsistensi dalam bertahan," ujar asisten pelatih CLS Koko Heru Setyo Nugroho.Di saat CLS mulai mengalihkan fokus ke play off, JNE Siliwangi masih harus berjuang untuk lolos. Posisi mereka semakin sulit setelah kalah dari CLS."Peluang kami ke play off makin tipis," ujar Raoul Miguel Hadinoto yang dipercaya memimpin Siliwangi mulai IBL Seri III Semarang. "Kami memang sudah tidak memikirkan play off. Yang penting dalam sisa lima pertandingan, saya mengingatkan pemain agar tampil habis-habisan pada setiap pertarungan yang dihadapi," tegas Raoul.Pada laga lain, Aspac menang 61-58 atas Bank BJB Garuda Bandung. Namun, Aspac sempat dikejutkan oleh penampilan apik Wenda Wijaya, point guard Garuda yang mencetak 17 poin, 7 rebound, dan 3 asis. "Kami sudah berhasil mematikan pergerakan shooter mereka, seperti Diftha Pratama dan Surliyadin. Namun, Wendha justru mampu muncul sebagai penyumbang angka terbanyak bagi timnya," ujar Pelatih Aspac Antonius Ferry Rinaldo. Pada laga terakhir, kemarin malam, tim kuat Pelita Jaya melumat Bima Perkasa Jogja dengan skor telak 80-50. (NIC)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000