logo Kompas.id
OlahragaBarcelona Butuh Keajaiban
Iklan

Barcelona Butuh Keajaiban

Oleh
· 4 menit baca

BARCELONA, SELASA — Saat menjamu Paris Saint-Germain pada laga kedua babak 16 besar Liga Champions, Kamis (9/3) dini hari WIB, Barcelona butuh keajaiban. Tanpa itu, misi mencetak lima gol tanpa balas ke gawang tim yang tak terkalahkan dalam 17 laga terakhir itu akan mustahil dilakukan.Jalan "Blaugrana" menuju ke babak delapan besar Liga Champions musim ini seolah tertutup batu besar. Pada laga pertama di Paris, Rabu (15/2), Barcelona ditundukkan tuan rumah, 0-4, sehingga mereka minimal harus menang 5-0 pada laga kedua.Celakanya, berdasarkan catatan UEFA, sepanjang sejarah Liga Champions belum ada tim yang pernah melaju ke babak selanjutnya setelah kalah 0-4 pada laga pertama. Maka, jika Barcelona berhasil lolos ke delapan besar, mereka akan mengukir sejarah.Barcelona pernah melakukan pembalasan yang indah pada babak 16 besar musim 2012-2013 saat menghadapi AC Milan. Pada laga pertama, AC Milan menang 2-0, tetapi pada laga kedua Barcelona membalas 4-0. Namun, rintangan kali ini lebih berat. Selain butuh lima gol tanpa balas, PSG adalah lawan yang kuat. Di Liga Champions musim ini, PSG tujuh kali menang secara berturut-turut. Sementara di semua kompetisi, tim asuhan Unai Emery ini tidak terkalahkan dalam 17 laga terakhir.Lini belakang PSG juga bisa menjadi mimpi buruk dan sumber frustrasi bagi Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar. Benteng terakhir PSG, Kevin Trapp, hanya kebobolan satu gol dalam lima laga terakhirnya."Semoga kami bisa menciptakan keajaiban. Laga ini sangat sulit. Kami tidak bodoh," kata gelandang Barcelona, Ivan Rakitic. Rakitic percaya keajaiban itu masih ada jika melihat penampilan mereka dalam dua laga terakhir di Liga Spanyol. Barcelona mampu menggilas Celta Vigo, 5-0, dan Sporting Gijon, 5-1.Suarez justru sangat percaya diri karena musim lalu mereka pernah menaklukkan Real Madrid, 4-0. "Jika kami bisa mengalahkan Madrid dengan empat gol tanpa balas, mengapa kami tidak bisa mengalahkan PSG? Sebaiknya kami harus mencetak dua gol pada babak pertama untuk membuat mereka grogi," katanya.Namun, saat menjamu PSG nanti, kekuatan Barcelona tidak utuh karena kehilangan dua bek, Aleix Vidal dan Jeremy Mathieu, yang cedera engkel. Setidaknya di kubu PSG, Angel Di Maria dan Thiago Motta belum sepenuhnya pulih dari cedera sehingga kecil kemungkinan mereka akan diturunkan. Ubah polaUntuk menciptakan keajaiban itu, Manajer Barcelona Luis Enrique tidak akan lagi menggunakan pola 4-3-3, melainkan 3-4-3. "Kami mendapat apa yang kami inginkan dengan variasi ini. Kami masih punya peluang," katanya. Dengan formasi itu, Enrique ingin memperkuat serangan dari lini tengah. Selain itu, pemain Barcelona akan dapat menguasai bola lebih lama. Penguasaan bola menjadi krusial karena Enrique tidak ingin PSG punya banyak peluang untuk menyerang. Formasi "berlian" itu sudah diterapkan sejak Barcelona melawan Atletico Madrid di Liga Spanyol, akhir Februari. Gerard Pique, Samuel Umtiti, dan Mathieu mengisi lini belakang, sedangkan Sergi Roberto yang biasanya menjadi bek kanan akan ditarik maju ke tengah. Mathieu diperkirakan akan digantikan Jordi Alba.Hasilnya, Barcelona selalu menang dalam tiga laga terakhir di Liga Spanyol dengan mencetak 13 gol. Jika formasi ini tidak berhasil untuk mengatasi PSG, dipastikan laga itu menjadi laga terakhir Enrique bersama Barcelona di Liga Champions. Manajer yang pernah berjaya sebagai gelandang serang Barcelona era 1996-2004 itu sudah menyatakan akan pergi dari Camp Nou akhir musim ini. Unai Emery ingin memupus asa Barcelona itu dengan menggunakan pola 4-3-3 untuk memaksimalkan serangan sekaligus menguatkan pertahanan. Di Maria diperkirakan akan digantikan Lucas. Lini serang masih akan kuat karena ada Edinson Cavani dan juga Julian Draxler yang menyumbang satu gol perdananya pada laga pertama. Namun, gelandang Blaise Matuidi tetap merasa khawatir dengan kemarahan Barcelona. "Kami paham, Barcelona mampu memperlihatkan penampilan hebat mereka," katanya. Menurut Matuidi, menit-menit awal merupakan masa kritis bagi mereka karena tuan rumah akan menekan sekuat tenaga. Pemain PSG harus kuat mental, baik terhadap serangan Barcelona maupun "intimidasi" dari tribune penonton. (AP/AFP/Reuters/DEN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000