logo Kompas.id
OlahragaKontroversi Lesatkan "I...
Iklan

Kontroversi Lesatkan "I Bianconeri"

Oleh
· 3 menit baca

TURIN, SABTU — AC Milan nyaris kembali menghadirkan nestapa bagi Juventus dan memutus rekor sempurna mereka selama 17 bulan di Turin, Sabtu (11/3) dini hari WIB. Namun, tepat di pengujung laga, "I Bianconeri" akhirnya mampu menundukkan Milan 2-1 berkat penalti kontroversial.Pelatih Juventus Massimiliano Allegri bergegas meninggalkan lapangan Stadion Juventus meski laga masih menyisakan injury time. Hingga menit ke-94, kedua tim tampil imbang 1-1. Sejenak terbayang rekor kemenangan 30 laga kandang beruntun Juve di Liga Italia akan terputus oleh "Rossoneri". Dua kali Rossoneri mengalahkan Bianconeri tahun lalu, yaitu di laga Liga Italia Oktober 2016 dan Piala Super Italia Desember lalu.Tepat di menit ke-95 injury time, keberuntungan datang untuk Juve. Suporter tim tuan rumah bersorak riang ketika wasit Davide Massa menunjuk titik putih, mengabaikan gelombang protes pemain Milan yang malam itu berjuang habis-habisan demi satu poin dan status penumbang rekor "Si Nyonya Besar".Massa bergeming dan tetap menghadiahi Juve penalti dengan alasan bola hasil umpan Stephan Lichststeiner mengenai lengan bek sayap Milan, Mattia De Sciglio. Padahal, Massa tidak jelas betul melihat handball itu. Paulo Dybala, penyerang Juve yang ditunjuk menjadi algojo, sukses mengeksekusi penalti. Keberhasilan Dybala itu sekaligus menghapus mimpi buruknya di Piala Super Italia, yaitu saat tendangannya ditepis kiper muda Milan, Gianluigi Donnarumma."Sungguh tidak mudah mengeksekusi penalti ini mengingat banyak orang belum lupa dengan kegagalan saya di Doha (lokasi laga Piala Super Italia). Beruntung, kali ini saya dapat mencetak gol," ujar Dybala seusai laga itu, dikutip dari Football-Italia.Hasil laga itu membawa Juve memperpanjang rekor kemenangan kandang menjadi 31 laga sejak 4 Oktober 2015 silam. Tidak hanya itu, juara Liga Italia lima kali beruntun itu juga memperlebar keunggulan di puncak menjadi 11 poin dari rival terdekatnya, AS Roma. Sebaliknya, itu memutus tiga kemenangan beruntun Milan di Liga Italia. Mereka kini berada di peringkat ketujuh, kian jauh dari zona Liga Champions, yaitu peringkat ketiga."Saya memilih tidak melihat penalti itu. Paulo (Dybala) bekerja dengan baik. Tidaklah mudah mengalahkan Donnarumma mengingat malam ini ia membuat beberapa penyelamatan hebat," tutur Allegri. Di laga itu, Juve unggul lebih dulu berkat aksi bek Mehdi Benatia yang nekat maju ke kotak penalti lawan. Namun, Milan menyamakan kedudukan lewat gol Carlos Bacca yang memanfaatkan serangan balik. "Sulit dipercaya. Selalu saja mereka seperti itu (diuntungkan wasit)," ujar Donnarumma.Dybala pun membalas sindiran Donnarumma dengan tidak kalah sinis. "Apa mereka berkomentar ketika saya seharusnya mendapatkan penalti saat dijatuhkan Cristian Zapata (bek Milan)? Ketika melawan Udinese (pekan lalu), kami tidak memprotes wasit meskipun seharusnya mendapatkan dua penalti. Tim-tim lain selalu mengeluhkan Juve selama enam tahun terakhir. Mungkin mereka perlu mencoba metode lain," ujarnya.Pelatih AC Milan Vincenzo Montella enggan mengomentari putusan wasit itu. (AFP/JON)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000