Conte-Mourinho Bertikai di London

LONDON, SELASA — Chelsea melangkah ke semifinal Piala FA seusai mengalahkan Manchester United, 1-0, di Stamford Bridge, London, Selasa (14/3) dini hari WIB. Laga itu berjalan sengit, tidak ubahnya "medan perang", yang memaksa Manajer Chelsea Antonio Conte dan Manajer MU Jose Mourinho nyaris berkelahi di lapangan. Rivalitas Conte dan Mourinho sangat terasa di duel perempat final Piala FA itu. Mike Jones, ofisial laga itu, sampai harus turun tangan untuk melerai Conte dan Mourinho yang beradu mulut menyusul kartu merah gelandang MU, Ander Herrera, pada menit ke-35.Kedua manajer itu pun saling membuang muka, menolak berjabat tangan begitu laga usai. Pada pertemuan sebelumnya di Liga Inggris, Oktober lalu, Mourinho juga berselisih dengan Conte akibat gestur provokasinya ke suporter "The Blues". "Kita semua tahu (karakter) Conte dan Mourinho. Keduanya punya karakter kuat. Jadi, wajar jika mereka berselisih. Beruntung, saya di bangku cadangan saat itu. Jika tidak, saya bakal ikut berkelahi," ujar Diego Costa, striker Chelsea, berseloroh. Conte, manajer asal Italia yang menggantikan Mourinho musim panas lalu, berang dengan taktik manajer MU itu yang dinilainya sengaja ingin mencederai pemain terbaiknya, Eden Hazard. Pemain asal Belgia itu memang menjadi sasaran tekel-tekel keras para pemain MU, khususnya Herrera."Para pemain kami ingin bermain sepak bola sungguhan. Namun, itu mustahil dilakukan pada 25 menit pertama. Eden banyak dihajar. Itu bukan sepak bola. Itu taktik untuk mengintimidasi pemain bertalenta sepertinya," ujar Conte seusai laga itu.Julukan pengkhianatFans Chelsea, yang ikut marah melihat Hazard menjadi sasaran tekel para pemain "Setan Merah", lantas mengolok-olok Mourinho, manajer yang pernah membawa The Blues ke era kesuksesan.Sejumlah fans Chelsea yang duduk di tribune East Stand bahkan menjuluki Mourinho sebagai "Yudas" alias pengkhianat. Mereka belum bisa melupakan krisis musim lalu, yaitu ketika Chelsea nyaris terbenam di zona degradasi dan gagal meraih tiket kompetisi Eropa ketika masih diasuh Mourinho."Enyahlah Mourinho! Itu (kegagalan tampil di kompetisi Eropa) adalah akibat kesalahanmu. Anda tak lagi spesial!" bunyi teriakan yang menggema di tribune East Stand Stamford Bridge.Mourinho pun menanggapi dingin suara fans Chelsea. "Mereka bebas memanggil saya dengan istilah apa pun. Namun, saya profesional. Saya membela klub saya saat ini. Sebelum ada manajer (Chelsea) yang bisa memberikan empat gelar, si \'Yudas\' tetap (manajer) nomor 1," ujar Mourinho menjelaskan arti gestur tiga jarinya yang diacungkannya ke East Stand di laga itu.Menurut Mourinho, MU dapat memenangi laga itu jika Herrera tidak diusir wasit Michael Olivier. Meskipun tidak diperkuat barisan penyerang terbaiknya seperti Zlatan Ibrahimovic, Juan Mata, dan Anthony Martial, MU sempat membuat Chelsea frustrasi."Mereka frustrasi karena tidak bisa bermain seperti biasanya dan kami sempat mengendalikan laga. Dengan sepuluh pemain, itu menjadi sulit," ujar Mourinho. Pada laga itu, MU menerapkan strategi "becermin", yaitu bermain dengan formasi yang identik dengan Chelsea, 3-4-3. Taktik itu sukses dilakukan Tottenham Hotspur saat mengalahkan serta menghentikan rekor kemenangan Chelsea, Januari lalu. Namun, begitu tampil dengan sepuluh orang sejak menit ke-35, permainan MU limbung. Mereka pun kebobolan berkat tendangan keras N\'Golo Kante dari jarak 22 meter. "Apa saya sangat kecewa karena kalah dari Chelsea? Tidak. Kami masih punya laga penting lainnya (melawan Rostov di Liga Europa)," ujar Mourinho.Berkat kemenangan itu, Chelsea akan bertemu Spurs di babak semifinal, 22 atau 23 April. Semifinal lainnya mempertemukan Arsenal dan Manchester City. "Itu (melawan Spurs) menjadi laga sulit lainnya yang harus kami lewati," ujar Conte mewaspadai Spurs. (AFP/Reuters/JON)