"The Citizens" Belum Aman
MONAKO, SELASA — Meski unggul agregat 5-3, Manchester City belum bisa bersantai saat bertamu ke Stadion Louis II, Kamis (16/3) dini hari WIB. Tuan rumah AS Monako telah menyiapkan strategi menyerang yang paling ganas agar mereka bisa mencetak dua gol tanpa balas ke gawang City. Dua gol itu menjadi syarat minimal bagi AS Monako jika ingin melaju ke babak perempat final Liga Champions. Tiga gol di kandang City pada laga pertama sudah menjadi modal berharga bagi mereka. Jika agregat akhir minimal menjadi 5-5, AS Monako yang akan lolos karena punya gol tandang. Namun, Manajer AS Monako Leonardo Jardim merasa dua gol saja tidak cukup. "Melawan City tidak mudah. Setidaknya kami harus bisa mencetak tiga gol," katanya. Maka, Jardim pun segera menyiapkan striker-striker terbaiknya untuk mendobrak pertahanan City. Ia membutuhkan sosok berpengalaman seperti Radamel Falcao, striker asal Kolombia. Meski Falcao baru saja pulih dari cedera pinggang, Jardim diperkirakan tetap akan menurunkannya sebagai pemain utama. Striker yang menyarangkan dua gol ke gawang City pada laga pertama itu mengalami cedera saat Monako mengalahkan Bordeaux, Sabtu lalu. "Kami berada dalam fase paling krusial musim ini. Satu kesalahan dapat berakibat fatal," kata Falcao. Ia berupaya melupakan cedera pinggangnya dan bertekad tampil lebih baik daripada laga pertama. Jardim beruntung memiliki tandem yang tepat bagi Falcao, yaitu Kylian Mbappe yang masih berusia 18 tahun. Mbappe tampil gemilang saat melawan Bordeaux, Sabtu lalu. Ia mencetak satu gol dalam laga itu berkat asis Falcao. Dengan formasi 4-4-2 yang diperkirakan akan tetap digunakan Jardim, Mbappe dan Falcao menjadi jaminan ketajaman Monako. Sementara lini pertahanan dan tengah akan tetap rapat. Berlaga di kandang, Monako ingin memperbaiki kesalahan mereka pada musim 2014-2015. Saat itu mereka terhenti di babak perempat final setelah disingkirkan Juventus dengan agregat 0-1. Pantang bertahanDatang ke kandang Monako, City tidak mau hanya diam bertahan. Mereka akan tetap menyerang untuk menambah agregat gol. Dengan gaya menyerang itu, City mampu melalui 11 laga terakhir tanpa terkalahkan di semua kompetisi. "Sebuah kesalahan besar jika datang ke Monako untuk bertahan. Kami tidak akan mengubah gaya bermain kami yang menyerang," kata bek City, Pablo Zabaleta. Manajer City Josep "Pep" Guardiola diperkirakan menggunakan formasi 4-2-3-1 untuk mempertahankan gaya menyerang itu. Sergio Aguero masih menjadi andalan di ujung lini serang. Penyerang asal Argentina itu kini sedang dalam kondisi puncak. Ia juga yang berjasa menyumbang dua gol pada laga pertama. Gelandang City, Kevin De Bruyne, mengatakan, permainan cepat seperti laga pertama masih akan terjadi. "Penting bagi kami untuk terbiasa dalam laga dengan tekanan tinggi," katanya.Namun, itu bukanlah hal mudah bagi tim dengan jadwal padat seperti City. Dua hari setelah melawan Stoke City dalam lanjutan laga Liga Inggris, mereka harus bertandang ke Middlesbrough untuk laga perempat final Piala FA, Sabtu lalu. Setelah melawan Monako, City masih akan melawan Liverpool, Minggu (19/3) malam.Laga-laga penting dalam waktu yang berdekatan memaksa Guardiola untuk terus memasang pemain-pemain terbaiknya di setiap laga. "Tidak masalah, hasrat untuk melaju ke babak perempat final Liga Champions cukup untuk menghilangkan lelah," kata Guardiola, seperti dilansir koran Inggris, Daily Mail. Guardiola juga meminta pasukannya untuk berkaca kepada Barcelona yang mampu lolos ke perempat final secara dramatis. Namun, bagi Guardiola, kemenangan di Monako akan menjadi dramatis. Bertepatan dengan laga itu, pelatih asal Spanyol tersebut akan merayakan penampilannya yang ke-100 sebagai manajer di kompetisi Eropa. (AFP/Reuters/DEN)
