logo Kompas.id
OlahragaGeliat Gairah "Si Buaya Hijau"
Iklan

Geliat Gairah "Si Buaya Hijau"

Oleh
· 4 menit baca

Gol dari eksekusi penalti pada menit ke-81 mengantar Persebaya Surabaya menang 1-0 atas PSIS Semarang di laga persahabatan atau pramusim Liga 2, Minggu (19/3), di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur.Gol tercipta dari kaki Rachmat Irianto, putra legenda hidup Persebaya, "Bejo" Sugiantoro. Bola meluncur ke sudut kiri dan memperdaya kiper Aji Bayu. Sorai-sorai dan gemuruh melanda GBT, yang sore itu dipadati sekitar 50.000 penonton. Persebaya merasakan kembali kemenangan kandang setelah bertahun-tahun "mati" karena dilarang berkompetisi.Kemenangan itu mungkin terasa melegakan bagi pelatih Iwan Setiawan dan tim asuhannya. Sepekan sebelumnya, mereka takluk dengan skor identik, yakni 0-1, di Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah. Kedua tim sepakat menjalani laga uji coba karena akan sama-sama berlaga di Liga 2, kompetisi kasta kedua di Indonesia. Padahal, Persebaya dan PSIS memiliki rivalitas panas meski pendukung kedua tim diketahui berhubungan baik.Kemenangan itu juga seakan melengkapi kebahagiaan Persebaya yang pada Rabu (8/3) menjadi juara turnamen Piala Dirgantara 2017 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta. Di final, "Bajul Ijo" (Buaya Hijau), julukan Persebaya, menang 2-0 atas Cilegon United sehingga berhak membawa piala turnamen yang diikuti delapan tim itu."Masih ada yang harus diperbaiki, tetapi Persebaya semakin siap untuk masuk kompetisi," ujar Iwan setelah kemenangan atas PSIS yang diasuh Subangkit itu.Bagi para bonek, pendukung Persebaya, kesuksesan tim menjuarai Piala Dirgantara 2017 menjadi bukti bahwa Persebaya benar-benar sudah siap berkompetisi. Selain itu, melihat kembali dengan mata sendiri Persebaya berlaga di Surabaya bagi bonek menjadi pemuas rindu yang teramat melegakan.Maklum, empat tahun para bonek tidak bisa menyaksikan Persebaya berkompetisi akibat dijatuhi sanksi oleh PSSI. Meski sempat ada tim yang pernah memakai nama "Persebaya", bonek enggan menontonnya. Mereka tahu, "Persebaya" itu palsu karena tidak lahir dari gairah dan tetesan keringat lapangan dan mes di Jalan Karanggayam. "Jiwa saya bahagia, Persebaya telah kembali dan kami akan menjaganya dengan sepenuh hati," ujar Ahmad Zainuddin, seorang bonek dari Benowo, Surabaya.Bonek yang akronim dari "banda nekat" dan coba diperbarui menjadi "banda nekat kreatif" itu adalah jiwa dan nyawa Persebaya. Bonek dan Persebaya adalah dwitunggal, ibarat suami istri yang tidak bisa dipisahkan. Karena bonekMenteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi seusai menyaksikan laga Persebaya versus PSIS menegaskan, yang "menghidupkan" kembali Persebaya adalah bonek. Bukan Presiden, Menpora, atau Ketua Umum PSSI. Persebaya hidup kembali karena perjuangan tiada henti para bonek dengan kampanye dan pendekatan kepada semua pihak sehingga dipulihkan setelah menjalani sanksi larangan beraktivitas. "Perjuangan bonek masih panjang untuk terus mendampingi dan menghidupi bagi Persebaya," katanya.Presiden Direktur Persebaya Azrul Ananda mengatakan, bonek aset berharga bagi Persebaya. Tanpa bonek, Persebaya tidak akan hidup. Justru karena bonek, Grup Jawa Pos, kelompok media massa, bersedia turun tangan menyelamatkan klub dari utang gaji pemain sekaligus melaksanakan pembenahan total. "Kami benar-benar siap untuk mengembalikan Persebaya ke panggung sepak bola," ujar CEO Grup Jawa Pos ini.Direktur Tim Persebaya Chandra Wahyudi menambahkan, Persebaya sudah mengontrak 21 pemain yang semuanya berkewarganegaraan Indonesia. Itu sesuai dengan rencana kompetisi Liga 2 yang melarang keterlibatan pemain asing. Dari 21 pemain, cuma empat yang berusia di atas 25 tahun. Ini juga sudah sesuai dengan rencana aturan tim-tim Liga 2 hanya boleh memiliki maksimal lima pemain berusia di atas 25 tahun dengan tujuan pemaksimalan pemain usia muda untuk kepentingan tim nasional.Dari sisi bisnis, manajemen sukses menggaet Kapal Api, Antangin, Honda Surabaya Center, MPM Distributor Honda Motor, dan Proteam sebagai sponsor tim untuk Liga 2. Manajemen juga terus berkomunikasi dengan komunitas bonek agar kelompok pendukung yang fanatik dan militan ini terkoordinasi baik dan menjadi contoh positif. Manajemen juga mulai memproduksi cendera mata resmi klub, mengatur penjualan tiket, hingga keanggotaan pendukung memakai kartu resmi.Bajul Ijo telah menggeliat dan menunjukkan gairah yang tinggi menyongsong Liga 2 yang direncanakan bergulir bulan depan. Selamat datang kembali Persebaya dan bonek. Selamat berjuang mewujudkan mimpimu. Salam Satu Nyali! Wani! (Ambrosius Harto)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000