Varia Olahraga

Los Angeles Enggan Tuan Rumah Olimpiade 2028

Panitia penawaran Los Angeles sebagai tuan rumah Olimpiade, Selasa (21/3), menegaskan, tetap fokus untuk menggelar Olimpiade 2024. Mereka tidak tertarik menjadi tuan rumah Olimpiade 2028. Penegasan ini disampaikan menyusul kabar bahwa Komite Olimpiade Internasional (IOC) berusaha memberikan hak tuan rumah Olimpiade 2024 kepada Paris dan Olimpiade 2028 untuk Los Angeles dalam pertemuan di Lima, Peru, September mendatang. ”Los Angeles adalah kota yang tepat di saat kritis seperti ini untuk Gerakan Olimpiade dan hanya mengajukan penawaran untuk 2024,” tulis pernyataan panitia LA 2024. ”Dengan seluruh arena pertandingan permanen yang telah dibangun dan 88 persen dukungan publik, hanya LA 2024 yang menawarkan risiko rendah dan benar-benar solusi berkelanjutan untuk Gerakan Olimpiade di masa depan pada 2024 dan berikutnya,” lanjut pernyataan LA 2024. Dalam skenario yang beredar, Paris bisa dipilih sebagai tuan rumah 2024 karena bertepatan dengan 100 tahun sejak menjadi tuan rumah terakhir. ”Kami bersaing untuk 2024. Itu saja,” tegas Wali Kota Los Angeles Eric Garcetti kepada Insidethegames. (AFP/ANG)

Kejurnas Slalom Masih Terbuka bagi Pebalap Baru

Banyaknya peminat dan ketatnya persaingan pada seri pertama Kejuaraan Nasional Slalom bertajuk GT Radial Auto Gymkhana 2017 yang digelar di Stadion Manahan, Solo, akhir pekan lalu, membuat panitia penyelenggara terus membuka peluang bagi para pebalap baru untuk mengikuti ajang tersebut. ”Seri pertama diikuti 209 pebalap dan jumlah itu merupakan yang terbanyak selama ini. Kami ingin terus menarik minat para pebalap baru untuk mengikuti kejurnas slalom dan menguji keandalan berkendara mereka,” kata Arijanto Notorahardjo selaku penyelenggara dan sponsor dari GT Radial, Rabu (22/3), di Jakarta. Pada seri pertama, duel sengit terjadi di kelas A dan F. Pada kelas A, Adrian Septianto dari tim HTJRT menjadi juara dan memaksa juara nasional 15 kali James Sanger dari tim NFT dan Anjasara Wahyu dari Tim Toyota Indonesia (TTI) puas di posisi kedua dan ketiga. Pada kelas F, giliran James Sanger yang menjadi juara, diikuti Demas Agil dari TTI dan Anjasara Wahyu di posisi kedua dan ketiga. ”Seri pertama ini sengit seperti final. Seorang pebalap dapat menjadi juara dengan selisih 0,001 detik dari juara kedua,” kata Arijanto. (ECA)