logo Kompas.id
OlahragaMenanti Kejutan Baru di Musim ...
Iklan

Menanti Kejutan Baru di Musim 2017

Oleh
oki
· 4 menit baca

Musim 2016 telah menjadi catatan tersendiri dalam sejarah penyelenggaraan balapan MotoGP, dengan sembilan pebalap keluar sebagai pemenang pada seri-seri Grand Prix musim lalu. Persaingan yang lebih ketat berpotensi terjadi pada musim 2017 ini jika melihat hasil uji coba pramusim. Para pebalap akan mengawali persaingan dalam balapan pertama MotoGP, Minggu (26/3), di Sirkuit Losail, Doha, Qatar.Balapan pembuka itu diyakini akan "beroktan tinggi". Persaingan ketat dipicu oleh sejumlah faktor, termasuk pergeseran sejumlah pebalap ke tim yang berbeda, naik kelasnya empat pebalap Moto2, pelarangan penggunaan winglet (sayap aerodinamis), dan semakin membaiknya kondisi kesehatan beberapa pebalap yang cedera. Hal itu cukup tergambarkan dalam tiga sesi uji coba pramusim, yaitu di Sepang (Malaysia), Phillip Island (Australia), dan Losail. Namun, di luar faktor pebalap, satu hal yang belum terjawab hingga berakhirnya sesi uji coba pramusim adalah apa yang dapat dilakukan untuk menggantikan winglet yang dilarang pada musim ini.Masing-masing tim memang telah memperlihatkan interpretasi mereka mengenai fairing model baru yang bisa menggantikan fungsi winglet itu, dan mencobanya di sesi uji coba resmi. Akan tetapi, belum satu pun tim yang memastikan bahwa desain fairing terbaru mereka sudah benar-benar pas dan memberikan manfaat sebagaimana yang diharapkan.Fairing baru tidak lantas menggusur fairing lama. Pebalap tim Movistar Yamaha, Maverick Vinales, masih menggunakan fairing lama tanpa winglet untuk motornya selama uji coba pramusim. Vinales pun konsisten menjadi pebalap tercepat, mengungguli rekan satu timnya, Valentino Rossi, yang ditugasi mencoba fairing baru.Juara dunia Marc Marquez pun kesulitan menemukan setelan motor yang pas, termasuk fairing baru. Sebaliknya, rekan satu timnya di Repsol Honda, Dani Pedrosa, yang kesehatannya semakin baik setelah cedera, justru bisa menunjukkan kecepatan yang lebih tinggi dengan motor ber-fairing lama.Tim Ducati pun sama bingungnya soal fairing baru itu. Andrea Dovizioso yang ditugasi mencoba fairing baru belum bisa memastikan apakah fairing baru yang berubah sangat radikal itu memengaruhi performa motornya. Pasalnya, tanpa fairing baru pun performa motor Desmosedici 2017 belum konsisten. Baru pada sesi uji coba terakhir di Qatar, Dovizioso menempati posisi kedua tercepat di bawah Vinales.Adapun Jorge Lorenzo, yang pindah dari Yamaha ke Ducati, terjebak di papan tengah selama pramusim. Lorenzo masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan motor.Tim Suzuki dengan dua pebalap barunya kini juga tengah berjuang untuk bisa semakin cepat setelah kehilangan Vinales. Meski belum sebaik Honda dan Yamaha, Andrea Iannone sebagai andalan baru Suzuki masih layak diperhitungkan untuk berkompetisi dengan para pebalap Honda dan Yamaha. Alex Rins sebagai rookie di tim Suzuki terus menunjukkan grafik penampilan yang semakin baik. Rins bisa membuat kejutan jika mampu konsisten. Potensi kejutanYang agak mengejutkan adalah membaiknya kecepatan sejumlah pebalap non-unggulan, baik dari tim satelit maupun non-pabrikan. Para pebalap itu mampu masuk ke jajaran lima besar di sesi-sesi uji coba resmi di Sepang, Phillip Island, dan Qatar. Cal Crutchlow (LCR Honda), Jack Miller (EG 0,0 Marc VDS), Alvaro Bautista (Pull&Bear Aspar), dan Hector Barbera (Reale Avintia Racing) mempunyai potensi juga untuk naik podium.Keputusan pabrikan Honda memberikan mesin Honda 2016 kepada tim-tim lain yang menggunakan mesin Honda, antara lain Estrella Galicia 0,0 Marc VDS dan LCR Honda, membuat tim-tim itu bisa mengangkat performanya dan bersaing lebih sengit di musim 2017. Hal serupa terjadi pada tim-tim yang menggunakan mesin Yamaha dan Ducati. Miller, dengan kondisi kesehatan yang jauh lebih baik setelah menjalani operasi pencabutan pelat logam dari kaki kanannya, berpotensi mengancam dominasi para pebalap papan atas. Terlebih lagi tahun lalu pun Miller merupakan pemenang di GP Belanda.Dengan demikian, MotoGP musim 2017 tidak akan kalah seru dengan musim 2016. Selisih waktu antarpebalap pada sesi uji coba terakhir di Qatar terbilang sangat tipis sehingga kesalahan kecil yang dilakukan seorang pebalap akan berakibat besar.Terlebih lagi pola cuaca global yang semakin tidak menentu tahun ini akan membuat para pebalap kemungkinan harus bersiap bertarung di lintasan basah dan kondisi cuaca yang kurang ideal. Hal itu akan membuat musim 2017 lebih sulit diperkirakan. (Rakaryan Sukarjaputra)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000