logo Kompas.id
OlahragaDegradasi ke Grup III...
Iklan

Degradasi ke Grup III Menghantui Indonesia

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Tim tenis Indonesia akan menjalani laga krusial dalam play off Grup II Zona Asia-Oseania Piala Davis melawan Kuwait, di Solo, 7-9 April. Apabila kalah, untuk pertama kalinya Indonesia akan turun ke Grup III Zona Asia-Oseania."Tentu kami tidak berharap degradasi terjadi. Apalagi, ancaman degradasi ke Grup III baru pertama kali bagi Indonesia. Petenis Indonesia harus kerja keras melawan Kuwait, mengingat tim itu cukup kuat," kata pelatih kepala tim tenis Indonesia Suharyadi, di Jakarta, Jumat (24/3).Untuk bertahan di Grup II, Indonesia membutuhkan setidaknya tiga kemenangan dari lima pertandingan yang akan dijalani. Setiap babak Piala Davis mempertandingkan empat tunggal dan satu ganda.Catatan pertemuan, seperti dalam laman Piala Davis, memperlihatkan keunggulan Kuwait atas Indonesia, yaitu 2-1. Tantangan terberat Indonesia datang dari Mohammad Ghareeb dan Abdullah Maqdes. Kedua petenis itu paling banyak menyumbangkan kemenangan untuk Kuwait saat melawan Indonesia.Pada pertemuan di semifinal Grup II 2007 yang digelar di Kuwait, negara itu unggul 4-1 atas Indonesia. Sebanyak tiga kemenangan berasal dari Mohammad Ghareeb yang bermain di dua nomor tunggal dan satu ganda.Pada 2009, dalam pertandingan babak I di GOR Manahan, Solo, Indonesia menang 3-2. Indonesia meraih kemenangan di dua nomor tunggal melalui petenis Christopher Rungkat dan Prima Simpatiaji, serta satu ganda melalui Ketut Nesa Arta/Christopher Rungkat. Adapun dua kemenangan Kuwait disumbangkan Ghareeb. Dalam pertemuan babak I 2014, Kuwait kembali unggul 3-2. Ghareeb yang bermain dua kali di nomor tunggal dan ganda menyumbangkan satu kemenangan tunggal. Dua kemenangan lain berasal dari Maqdes yang bermain dua kali di nomor tunggal."Seandainya Ghareeb hanya bermain satu kali, tentu akan menguntungkan Indonesia. Namun, kami harus tetap waspada karena bisa saja dia bermain tiga kali," ujar Suharyadi.Kontingen "Merah Putih" diperkirakan diisi oleh wajah-wajah lama, seperti David Agung Susanto, Sunu Wahyu Trijati, Aditya Hari Sasongko, dan Anthony Susanto.David akan menjadi tulang punggung Indonesia di nomor tunggal mengingat Christo belum dapat dipastikan bertanding. Christo sedang mengumpulkan poin, dengan tampil dalam turnamen ATP Challenger, demi tampil di ganda putra Wimbledon.Pada penampilan terakhirnya, di ATP Quanzhou, China, Christo/Jeevan Nedunchezhiyan (India) dikalahkan Andre Begemann/Aliaksandr Bury (Jerman/Belarus) di semifinal, Jumat, 3-6, 4-6. Pekan depan, Christo akan tampil di ITF Combiphar Terbuka di Jakarta. "Kami berharap Christo bisa turun di Piala Davis. Kalau dia tidak bermain, David menjadi tulang punggung Indonesia di nomor tunggal. David pernah menang dalam turnamen ITF Men\'s Futures, tentu dia akan lebih percaya diri. Namun, saat ini David masih dalam tahap pemulihan cedera," tutur Suharyadi.David mengatakan siap memberikan yang terbaik bagi Indonesia. "Saat ini gerak saya sudah 75 persen. Semoga dalam dua pekan kondisi semakin baik," ujarnya. (DNA/IYA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000