logo Kompas.id
OlahragaDuel Klasik Terulang
Iklan

Duel Klasik Terulang

Oleh
· 3 menit baca

MIAMI, SABTU — Salah satu persaingan terbesar dalam sejarah tenis dimulai di Crandon Park, Key Biscayne, Florida, 13 tahun lalu. Final klasik yang mempertemukan dua petenis top dunia, Roger Federer dan Rafael Nadal, akan kembali terulang di tempat yang sama di ATP Masters Miami 2017. Federer dan Nadal mengawali persaingan sengit sejak 28 Maret 2004. Di babak III ATP Masters Miami 2004, Nadal, saat itu berusia 17 tahun, menang 6-3, 6-3. Tahun selanjutnya, mereka bertemu di final dengan kemenangan Federer, 2-6, 6-7, 7-6, 6-3, 6-1. Mereka akan bertemu untuk ketiga kalinya tahun ini setelah final Australia Terbuka 2017 dan babak 16 besar Indian Wells 2017. Secara keseluruhan ini merupakan pertemuan ke-37 mereka. Secara head to head, berdasarkan laman ITF, Nadal unggul atas Federer dengan catatan 23 kemenangan, sementara Federer mengantongi 13 kemenangan. Namun, Federer meraih tiga kemenangan berturut-turut pada tiga pertemuan terakhir sejak final Basel 2015 di Swiss. Nadal yang belum pernah meraih gelar Miami akan berjuang habis-habisan. Sementara Federer berusaha mengemas gelar tunggal ketiganya di Miami.Federer dipastikan melaju ke babak final setelah menaklukkan petenis Australia, Nick Kyrgios, dalam laga sengit selama tiga jam. Pertarungan antara Federer dan Kyrgios di Crandon Park, Sabtu (1/4), menghadirkan permainan menarik dan mendebarkan, hingga berakhir dengan skor 7-6 (11/9), 6-7 (9/11), 7-6 (7/5). Pada set pertama, Kyrgios unggul 4-3. Namun, Federer bisa mengejar poin 5-5. Kyrgios kemudian kesulitan mengembalikan bola. Tie-break pertama pun dilakukan dengan hasil Federer unggul atas Kyrgios, 11-9. Tie-break adalah memainkan gim dengan perhitungan khusus untuk menentukan pemenang dari set tersebut, yang dilakukan ketika skor 6-6. Pemain yang lebih dulu mendapat poin 7 dengan marjin 2 angka akan menjadi pemenang.Pada tie-break di set kedua, Federer unggul 8-7. Namun, Kyrgios bisa membalikkan keadaan menjadi 9-10 melalui pukulan bola menyilang ke arah area permainan lawan. Servis kerasServis keras Kyrgios yang tak dapat dijangkau Federer memaksa laga set ketiga dimainkan. Saat Federer memenangi tie-break ketiga, Kyrgios meluapkan emosi dengan membanting raket ke tanah, saking frustrasinya. "Saya merasa sangat senang. Tiga tie-break jarang dimainkan dalam sebuah pertandingan. Memenangi tie-break selalu memberikan sensasi, apalagi saya ingat kekalahan saya dari Kyrgios dua tahun lalu," ujar Federer.Federer mempersembahkan kemenangannya untuk dua putranya, Leo dan Lennart. "Saya tidak bersama mereka karena harus melalui pertandingan ini. Sangat menyenangkan bisa menang dengan cara ini," kata Federer yang kini memiliki kesempatan langka meraih gelar ketiga musim ini setelah Australia Terbuka dan Indian Wells. Federer membalaskan kekalahannya dari Kyrgios yang terjadi dua tahun lalu di Mutua Madrid Terbuka 2016. Ketika itu, hasil pertandingan juga diputuskan melalui tiga tie-break. "Aku mengalami pasang surut, sedikit roller coaster," kata Kyrgios.Sementara Nadal melangkah ke final Miami, bertemu dengan Federer, setelah mengalahkan petenis Italia, Fabio Fognini, 6-1, 7-5. (Reuteurs/AFP/DNA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000