logo Kompas.id
OlahragaBOPI Ingatkan PSSI untuk...
Iklan

BOPI Ingatkan PSSI untuk Verifikasi

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) beserta Kementerian Pemuda dan Olahraga mengingatkan PSSI untuk secepatnya memenuhi tahapan verifikasi terhadap operator dan klub-klub peserta Liga 1 dan Liga 2. Verifikasi liga serta klub profesional yang dilakukan BOPI itu adalah syarat mutlak untuk mendapatkan rekomendasi izin keramaian penyelenggaraan liga dari Kepolisian Negara RI. Sekjen BOPI Heru Nugroho yang dihubungi Minggu (2/4) mengatakan, pihaknya belum menerima satu pun berkas dari PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk proses verifikasi itu. Padahal Liga 1 direncanakan bergulir mulai 15 April mendatang."Waktu dua pekan ini jelas sangat mepet, bahkan nyaris tak mungkin. Padahal, verifikasi ini wajib diikuti operator (PT LIB) dan klub-klub Liga 1 dan Liga 2 sebagai liga profesional sepak bola di Indonesia," ujar Heru. Masalah verifikasi klub-klub liga profesional ini sempat menjadi problem pelik yang berbuntut pembekuan PSSI, 2015. Ketika itu, PSSI ngotot menggulirkan Liga Super Indonesia (ISL) tanpa restu BOPI dan Kemenpora yang menyoroti legalitas dua klub peserta, yaitu Arema Cronus dan Persebaya Surabaya. Heru berharap kejadian buruk itu tidak lagi terulang. "Desember lalu, BOPI bertemu dengan PSSI membahas materi verifikasi. Mereka (PSSI) berharap BOPI tidak perlu memverifikasi hal-hal yang sudah dilakukan federasi (seperti verifikasi stadion). Akhirnya, disepakati membentuk tim bersama untuk menyamakan persepsi materi verifikasi. Namun, setelah itu, tidak ada lagi kabar kelanjutannya," tuturnya. Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto melalui keterangan persnya, kemarin, menyatakan, BOPI dan Kemenpora tidak ingin mempersulit PSSI. "Verifikasi kali ini lebih ringan dari tahun 2015 karena (BOPI) tak lagi mengacu ke regulasi lisensi klub FIFA dan AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia). Yang dipersyaratkan BOPI antara lain surat bebas tunggakan gaji pemain dan staf serta kontrak pemain," ujar Gatot.Selain verifikasi, peluncuran Liga 1 dan Liga 2 masih dibayangi persoalan regulasi pergantian lima pemain yang diinisiasi PSSI. Menurut Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali, ketentuan baru itu menabrak regulasi FIFA. Konsekuensinya, Liga 1 bisa dicoret statusnya sebagai liga kasta tertinggi di Tanah Air.Dampaknya, juara liga itu bisa ditolak saat mewakili Indonesia di kompetisi internasional seperti Liga Champions Asia.Terkait masalah itu, Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono mengatakan, pihaknya menunggu respons FIFA dan AFC mengenai inovasi aturan baru itu. Jawaban dari mereka akan menjadi dasar bagi PSSI untuk menerapkan atau mencabut aturan.Sementara itu, dalam kunjungan di Jakarta, mantan Presiden Barcelona Joan Laporta menyarankan Indonesia membangun sistem sepak bola yang terintegrasi. "Dari sepak bola jalanan sampai pemain profesional di liga, semua harus terintegrasi," kata Laporta. (JON/ECA/ONG)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000