Los Angeles Masih Milik Clippers
LOS ANGELES, MINGGU — Los Angeles Clippers membuktikan mereka masih menjadi penguasa Los Angeles. Chris Paul dan kawan-kawan terlalu kuat bagi rival sekota, Los Angeles Lakers, yang beberapa tahun silam mendominasi persaingan di kota itu.Pada laga lanjutan liga basket NBA, Minggu (2/4), di Staples Center, Los Angeles, California, Clippers mengalahkan Lakers dengan skor 115-104. Clippers kini mantap di peringkat kelima klasemen Wilayah Barat dengan rekor menang-kalah 47-31, sementara Lakers di posisi buncit dengan 21-55. Clippers hanya tertinggal satu kemenangan dari Utah Jazz untuk memperebutkan posisi unggulan keempat dalam slot di babak play off.Blake Griffin mencetak 36 poin untuk memberi Pelatih Clippers Doc Rivers kemenangan ke-800 dalam kariernya. Meski menang, Griffin kecewa dengan penampilan timnya yang tidak konsisten, yang nyaris membuang keunggulan 21 poin. "Ini adalah sesuatu yang perlu dibenahi. Kami bermain bagus pada awal laga, tetapi kemudian mengendur," kata Griffin.Menurut Griffin, jika permainan mereka tak meningkat, Clippers dalam kesulitan besar saat berlaga di babak play off. "Anda tak bisa memenangi play off jika bermain inkonsisten. Ini sangat mengkhawatirkan," tambahnya. Pada laga lain, Jimmy Butler tampil gemilang dengan mencetak 33 poin untuk memperbesar peluang Chicago Bulls ke babak play off. Bulls menempati posisi ketujuh klasemen Wilayah Timur seusai menundukkan Atlanta Hawks dengan skor 106-104. Kemenangan itu diraih setelah Bulls menghapus defisit sembilan poin pada kuarter keempat. Bulls bersaing ketat dengan Miami Heat dan Indiana Pacers yang sama-sama memiliki rekor menang-kalah 37-39.Permainan Butler didukung Rajon Rondo, yang juga tampil bagus dengan menyumbang 25 poin dan 11 rebound. "Tak ada yang mengira kami berpeluang masuk ke play off, tak ada yang menjagokan kami menang. Namun, kami ingin menang," kata Butler.Pelatih Bulls Fred Hoiberg memuji penampilan Butler. "Dia bermain fenomenal. Dia melakukan segalanya untuk memberikan kemenangan," kata Hoiberg. (AFP/RAY)
