11 Pelari ”Tambora Challenge” Berjuang Selesaikan Lomba

Kompas

Pelari kategori relay, Dzaki Wardana (28), disambut murid-murid SD menjelang memasuki Km 280 di Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, Jumat (7/4/2017) pukul 09.13 Wita.

SUMBAWA, KOMPAS — Tambora Challenge Lintas Sumbawa 320K masih berlangsung hingga Jumat (7/6) pagi. Saat ini, 11 pelari masih berjuang menyelesaikan lomba hingga finish di Doro Ncanga, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Sebelas pelari tersebut terdiri dari 5 pelari kategori individu dan 6 pelari kategori relay (berpasangan).

Menurut data race management Lintas Sumbawa 2017, lima dari 15 pelari kategori individu yang masih bertahan, yaitu Eni Rosita (38), Matheos Berhitu (44), Restu Adam (29), Lily Suryani (52), dan Lemri Erwanto (31). Pada kategori ini, Eni Rosita masih memimpin.

Sementara untuk kategori relay, saat ini masih ada Muhammad Dzaki Wardana (28), Oktavianus Quaasalmy (33), Garry Agusta Santoso (25), Ina Budiyarni (39), Novita Wulandara (45), dan Eka Y Enani Putra (48). Mereka merupakan pelari kedua setelah pasangan masing-masing menyelesaikan 160 km pertama (kecuali pasangan Gerry, yakni Lydia Sabarudin. Lydia tidak bisa melanjutkan lomba karena gagal mencapai titik pemberhentian 80 km sebelum pukul 09.00 Wita, Kamis kemarin). Pelari terdepan kategori relay ditempati Muhammad Dzaky Wardana disusul Oktavianus Quaasalmy.

Hingga saat ini, cuaca dari Kabupaten Sumbawa hingga titik finis Doro Ncanga di Kabupaten Dompu tidak merata. Sebagian berawan, sebagian lagi bahkan sempat diguyur hujan. Selain cuaca, para pelari juga mulai menghadapi jalur menanjak melewati perbukitan. Sejak di Pototano pada Rabu hingga Kamis (5-6/4), jalur yang dilalui peserta masih datar.

Berbeda dengan kategori relay yang masih lengkap, pada hari ketiga ini sejumlah pelari kategori individu yang dinyatakan did not finish (DNF) atau tidak bisa melanjutkan lomba. Mereka adalah Eddy Angkawibawa, Eko Ryzananto, Gatot Sudariyono, dan Vernando Hutagaol. Mereka menyusul pelari kategori individu yang sebelumnya DNF, yaitu Abdul Aziz Dermawan, Maryanto, Yohanis Hiariej, Nukhasin Santari, Syafrudin, Adlan Djohan.