logo Kompas.id
OlahragaOlimpian Terjerat Doping
Iklan

Olimpian Terjerat Doping

Oleh
· 2 menit baca

NAIROBI, JUMAT — Olimpian peraih medali emas nomor lari maraton Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Jemima Sumgong, tersandung kasus doping. Sumgong hanya bisa lolos dari sanksi larangan berlomba jika hasil pemeriksaan keduanya (sampel B) negatif dari zat erythropoietin.Asosiasi Federasi Atletik Internasional (IAAF) menyatakan, pelanggaran Sumgong terlacak dalam sebuah tes doping mendadak yang digelar IAAF di Kenya pada pekan ini. "Tes itu merupakan program tes doping di luar kejuaraan bagi para pelari maraton terbaik di dunia dan dilakukan tanpa pemberitahuan. Dalam tes pekan ini di Kenya, ditemukan adanya zat erythropoietin atau EPO dalam tubuh Jemima Sumgong," demikian pernyataan IAAF sebagaimana dikutip Bbc.com.Erythropoietin merupakan zat yang bisa merangsang produksi sel darah merah oleh tubuh. Sel darah merah yang lebih banyak akan "memompa" kemampuan darah menangkap dan menyalurkan lebih banyak oksigen ke otot, menambah kekuatan dan daya tahan otot. Ancaman sanksi pun menunggu, termasuk larangan mempertahankan gelar juara di London pada 23 April.Ironi pencetak sejarah Jemima Sumgong tidak lain adalah perempuan Kenya pertama yang meraih medali emas lari maraton Olimpiade. Sejarah emas Olimpiade itu terjadi di tengah "wabah doping" yang merebak di antara para atlet atletik Kenya. Sejak 2011 hingga 2016, sudah ada lebih dari 40 atlet atletik Kenya yang gagal tes doping. Itu membuat Kenya nyaris gagal mengikuti Olimpiade Rio. Kenya lantas serius menangani kasus doping para atletnya. Hal itu membuat IAAF melunak sehingga Kenya bisa berlaga di Olimpiade Rio. Dalam karut-marut seperti itulah, Sumgong menjadi perempuan Kenya pertama yang meraih emas maraton Olimpiade. Raihan ini membuka kecemerlangan para perempuan Kenya yang lain untuk berjaya di sejumlah nomor lari. Februari lalu, giliran Peres Jepchirchir bersinar, memecahkan rekor half marathon dunia saat menjuarai lomba lari Ras Al Khaimah, Uni Emirat Arab. Rekor itu ternyata hanya berumur beberapa pekan karena dipecahkan lagi oleh pelari Kenya lainnya, Joyciline Jepkosgei, saat memenangi lomba lari half marathon di Praha. Di tengah kegemilangan itulah, Jemima Sumgong mencetak sejarah pahitnya. (BBC/ROW)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000