logo Kompas.id
OlahragaRI Punya Pertimbangan
Iklan

RI Punya Pertimbangan

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Penentuan cabang-cabang Asian Games Jakarta-Palembang 2018 disesuaikan dengan kemampuan RI sebagai tuan rumah. Untuk itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla siap menyampaikan pertimbangan-pertimbangan terkait hal itu kepada Presiden Dewan Olimpiade Asia (OCA) Sheikh Ahmad Fahad al-Sabah. "Nanti kita akan bicarakan dengan Presiden OCA, minggu depan. Saya akan bicarakan itu," kata Kalla selaku Ketua Pengarah Panitia Penyelenggara Asian Games Indonesia (Inasgoc) kepada wartawan di Kantor Wapres, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/4).Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengirim surat kepada Kalla, mengusulkan agar dua cabang Olimpiade, yakni bola tangan dan rugbi, dicoret. Selain itu, empat cabang rekognisi statuta OCA, yaitu kriket, kabaddi, sepak takraw, dan skuas, juga diusulkan tidak dimainkan.Menurut Kalla, memang ada cabang wajib karena termasuk cabang Olimpiade. Namun, ada juga cabang yang dipilih atas pertimbangan cabang regional atau kepentingan tuan rumah, yang bisa ditambah atau dikurangi dengan persetujuan bersama OCA. Untuk itu, RI mencoret cabang-cabang yang dinilai tidak dikenal serta tidak populer di Indonesia dan regional. Selain itu, di cabang-cabang tersebut, Indonesia belum berprestasi. Pengurangan jumlah cabang, menurut Kalla, diperlukan supaya Asian Games fokus. Dia mencontohkan Asian Games Incheon (Korea Selatan) 2014 hanya memainkan 36 cabang. Pertimbangan lainnya soal biaya. Tak hanya sarana pertandingan yang harus dibangun, waktu pun makin mepet. "Ada hak-hak tuan rumah untuk menentukan jumlah sesuai kemampuan, tanpa mengurangi yang wajib, kan," tambahnya.Sudah diantisipasi Isu pencoretan bola tangan dan rugbi, sesuai informasi yang dihimpun Kompas, santer sejak Maret. Pengurus organisasi kedua cabang bahkan sudah melaporkan kemungkinan itu ke federasi tingkat Asia, akhir Maret. Hingga Selasa (11/4), Pengurus Besar (PB) Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) dan PB Persatuan Rugbi Union Indonesia (PRUI) juga tak menerima pemberitahuan soal rencana pencoretan itu. Namun, kedua induk organisasi cabang tersebut telah mengantisipasi kemungkinan pencoretan sejak awal. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB ABTI Mustafa Mansyur telah melaporkan rencana pencoretan bola tangan kepada Presiden OCA, akhir Maret lalu. Laporan itu dilakukan karena PB ABTI telah menerima kabar dari berbagai sumber tentang wacana pencoretan tersebut. "Kami mengirim surat kepada Sheikh Ahmad Fahad al-Sabah dalam kapasitas sebagai Presiden Federasi Bola Tangan Asia (AHF). Kebetulan 18 April beliau akan ke Indonesia dalam kapasitas sebagai Presiden OCA. Beliau akan menyelesaikan masalah pencoretan bola tangan itu," kata Mustafa, Selasa. Sekjen PB PRUI Iswahyudi juga telah melaporkan kemungkinan pencoretan rugbi kepada Federasi Rugbi Asia (Asia Rugby) dan Federasi Rugbi Dunia (World Rugby). "Kami melapor dengan bersurat resmi, meminta dukungan Asia Rugby dan World Rugby. Sekjen Asia Rugby Qais Abdulla al-Dhalai dan Rugby Service Manager World Rugby Ridzal akan berkunjung ke Jakarta akhir pekan ini untuk bertemu Kemenpora membahas pencoretan itu," kata Iswahyudi. Mustafa dan Iswahyudi menyatakan, selaku tuan rumah Asian Games 2018, Indonesia wajib mematuhi Statuta OCA. "Statuta OCA menyatakan 28 cabang Olimpiade wajib dipertandingkan," kata Mustafa. (INA/ROW)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000