logo Kompas.id
OlahragaAjang Mematangkan Pebalap Muda...
Iklan

Ajang Mematangkan Pebalap Muda Indonesia

Oleh
· 3 menit baca

MATARAM, KOMPAS — Balap sepeda jalan raya Tour de Lombok Mandalika 2017 menjadi ajang pematangan para pebalap muda. Sejumlah tim menurunkan pebalap berusia 19-20 tahun di lomba berkategori UCI 2.2 ini. Balap sepeda yang memiliki tanjakan terjal di etape 3 ini juga akan menguji supremasi para raja tanjakan.Custom Cycling Team (CCC) dari Indonesia adalah salah satu tim yang menurunkan sebagian besar pebalap berusia 19-20 tahun. "Kami ingin memberikan kesempatan kepada mereka, para pebalap muda yang berprestasi di seri LCC, untuk mengikuti balapan internasional ini. Karena itu, tidak ada target apa-apa, selain meminta mereka untuk belajar dari para pebalap (berpengalaman) di TdLM ini," ungkap Manajer CCC Muhammad Irham, Rabu (12/4), di Mataram.Sementara itu, tim Laos, CCN, yang dua pebalapnya adalah pebalap Indonesia, yaitu Projo Waseso dan Hari Fitrianto, menargetkan bisa juara di Tour de Lombok Mandalika (TdLM) ini."Para pebalap kami baru mengikuti balapan di Sri Lanka, awal April lalu, hasilnya untuk kategori tim kami nomor satu. Adapun, untuk kategori pebalap, atlet kami menempati posisi kedua dan ketiga. Oleh karena itu, target kami tentu ingin jadi juara juga di sini," tutur Manajer CCN Jamal Mutaqin.TdLM akan berlangsung 13-16 Maret dan terbagi dalam empat etape. Pada etape 1 para pebalap akan menempuh 126,3 kilometer dengan rute Mataram ke Pantai Kuta di sisi selatan Lombok. Etape 2 dari Bangsal ke Senaru di sisi utara, sejauh 113,3 km, dan etape 3 dari Pantai Kuta menuju Sembalun di utara, sejauh 134 km. Etape IV merupakan balapan sirkuit di kota Mataram sebanyak 10 putaran, dengan jarak satu putarannya 11,2 km. Etape 3 akan menjadi etape terberat karena para pebalap akan mendaki dari ketinggian 171 meter di atas permukaan laut (mdpl) hingga 1.557 mdpl.Batal ikutDirektur Lomba TdLM 2017 Dadang Haries Purnomo mengatakan, balapan akan diikuti 19 tim, 13 di antaranya tim luar negeri. Sementara tim dari Indonesia adalah KFC Cycling Team, PGN Road Cycling Team, CCC, BRCC, United Bike Kencana, dan Lombok Bike Club-Varis.Dua tim luar negeri, Mongolia National Team dan Oliver Team dari Australia, batal ikut karena masalah teknis dan cedera pebalapnya. "Meski tanpa dua tim itu, Tour de Lombok ini akan menjadi lomba yang sangat ketat karena tim-tim yang turun bukan tim sembarangan," tegas Dadang.Para pebalap pelatnas Indonesia juga batal ikut. Dari sejumlah pebalap timnas, hanya Dadi Suryadi yang akan turun di TdLM karena terikat kontrak dengan Terengganu Cycling Team.Ketua Bidang Binpres PB ISSI Sugeng Trihartono menjelaskan, para atlet pelatnas awalnya diperbolehkan mengikuti TdLM memperkuat tim mereka masing-masing. Bahkan, panitia juga mengundang timnas balap sepeda untuk ikut di TdLM ini."Sejak Maret mereka diperbolehkan memperkuat tim asalnya dan ikut berbagai perlombaan, tetapi setelah dievaluasi oleh Satlak Prima hasil mereka di berbagai event (lomba) itu masih jauh dari harapan, padahal SEA Games sudah semakin dekat. Oleh karena itu, atas kesepakatan Satlak Prima dan PB ISSI, per 1 April, para pebalap pelatnas harus berkumpul lagi dan menjalani latihan lebih intensif," papar Sugeng. (OKI/RUL)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000