logo Kompas.id
OlahragaWaspada Jelang Kejuaraan Asia ...
Iklan

Waspada Jelang Kejuaraan Asia Yunior

Oleh
· 3 menit baca

TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Hasil dari turnamen bulu tangkis Grand Prix Yunior Pembangunan Jaya Raya, kategori usia di bawah 19 tahun (U-19), menjadi gambaran persaingan untuk Kejuaraan Asia Yunior 2017. Pada kategori tersebut, pemain-pemain Indonesia kalah bersaing dengan atlet Thailand dan Korea Selatan.Dalam turnamen yang digelar di GOR PB Jaya Raya, Bintaro, Tangerang Selatan, 11-16 April, atlet-atlet Korea Selatan menjuarai tiga nomor ganda, sementara Thailand menguasai nomor tunggal U-19. Kategori usia tersebut sama seperti kategori untuk Kejuaraan Asia Yunior di Bintaro, 22-30 Juli. Kejuaraan digelar dalam kategori beregu campuran dan individu.Indonesia diwakili ganda putri Agatha Imanuela/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan tunggal putra Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay di final U-19 GP Pembangunan Jaya Raya. Namun, Agatha/Siti kalah dari Baek Ha-na/Lee Yu-rim (Korea Selatan), 18-21, 21-16, 16-21. Adapun Ikhsan kalah dari Kunlavut Vitidsarn (Thailand), 17-21, 7-21.Ikhsan adalah salah satu pemain yang dipanggil PP PBSI untuk seleksi ke Kejuaraan Asia Yunior. Dia menjadi satu-satunya pemain seleksi yang lolos ke final GP Pembangunan Jaya Raya."Ini menjadi salah satu persiapan saya untuk seleksi Kejuaraan Asia. Masih banyak yang harus saya perbaiki, terutama kekuatan fisik dan mental," kata Ikhsan, pemain berusia 17 tahun dari SKO Ragunan.Kunlavut, yang menjadi lawan Ikhsan, berusia setahun lebih muda. Namun, dia memiliki pengalaman lebih banyak dalam turnamen internasional, baik kategori yunior maupun senior. Untuk itulah Kunlavut menjadi salah satu pemain yang harus diwaspadai dalam Kejuaraan Asia Yunior.Thailand juga memiliki juara tunggal putri berusia 16 tahun, Pattarasuda Chaiwan. Panitia pelaksana turnamen, Rosiana Tendean, mengatakan, saat masih berusia 13 tahun dan bertanding dalam kategori U-19, Pattarasuda lolos hingga perempat final.Di ganda, tiga gelar juara yang diraih pemain-pemain Korea Selatan sama seperti yang mereka capai dalam turnamen di Thailand pada pekan sebelumnya. "Indonesia kalah bersaing di U-19, padahal belum semua kekuatan Asia tampil di sini. Persaingan di sini tak diikuti China dan Jepang," kata Rosiana.Seleksi Kejuaraan AsiaPP PBSI telah memanggil 26 pemain untuk diseleksi mengikuti Kejuaraan Asia Yunior sejak Maret. Mereka diminta berlatih di Pelatnas Cipayung.Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PBSI Susy Susanti mengatakan, pemain dipanggil berdasarkan kriteria peringkat terbaik nasional kategori yunior. Namun, seperti dikatakan Ketua Harian PB Jaya Raya Imelda Wiguna, tak semua pemain berperingkat terbaik dipanggil, khususnya untuk ganda putra.Dari enam pasang ganda putra yang dipanggil, tiga pasangan merupakan peringkat tiga besar berdasarkan daftar peringkat awal Maret. Dua pasangan lainnya yang dipanggil berperingkat di luar enam besar. Sementara satu pasangan lagi akan dibentuk dari pemain yang berbeda klub.Imelda mengatakan, PBSI seharusnya memanggil semua pemain berperingkat 10 besar untuk seleksi. "Setelah latihan, diadakan seleksi khusus dan pertandingan di antara mereka. Dari situ, baru dipilih pemain terbaik," ujar Imelda.Merespons usul itu, Susy menjelaskan, PBSI membuka berbagai kemungkinan untuk memilih pemain Kejuaraan Asia Yunior. Selain memantau pemain lewat latihan dan pertandingan, seleksi seperti yang disebutkan Imelda dimungkinkan terjadi. (iya)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000