logo Kompas.id
OlahragaPSSI Tetap Tutup Mata
Iklan

PSSI Tetap Tutup Mata

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Para pemain asing yang belum memiliki izin kerja dan tinggal, tetapi sudah bermain di Go-Jek Traveloka Liga 1 jelas telah melanggar hukum. Namun, PSSI tetap menutup mata dan beralasan surat izin sedang diproses. Semua pemain asing pun tetap boleh berlaga.Saat ini ada 26 pemain asing dari 12 klub Liga 1 yang belum memiliki surat keterangan izin tinggal terbatas (Kitas) dan izin mempekerjakan tenaga asing (IMTA) dari Kementerian Ketenagakerjaan RI. Pihak imigrasi pun sudah meminta klub untuk tidak menurunkan pemain asing mereka sebelum mendapat Kitas. Namun, sejak Liga 1 bergulir, Sabtu (15/4), 24 dari 26 pemain asing itu sudah berlaga di pekan pertama Liga 1. Dua pemain yang belum bertanding adalah Marc Anthony Klok dari PSM Makassar dan Juan Pablo Pino dari Arema FC."Tidak menyalahi regulasi karena kami urus ini (Kitas) sambil jalan," kata Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi di sela perayaan ulang tahun PSSI ke-87, di Jakarta, Rabu (19/4). Ia lantas meminta masalah itu tidak dibesar-besarkan dan meminta dukungan agar proses penerbitan Kitas berlangsung cepat.Menurut Edy, jika para pemain asing itu tidak bisa bermain karena belum mengantongi Kitas, pemain yang bersangkutan dan klub merasa keberatan. Maka, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), selaku operator Liga 1, memberikan izin kepada klub untuk menurunkan para pemain asing itu sambil menunggu Kitas diterbitkan. Terkait masalah ini, Edy pun meminta publik untuk tidak menyalahkan pemain asing ataupun klub. "Dosanya ke saya, salahkan saya saja. Saya yang bertanggung jawab karena saya yang memberi izin," kata Edy.Tidak perlu deportasiEko Noer Kristiyanto, peneliti di Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkumham, berpendapat para pemain asing yang menyalahi aturan tidak perlu dideportasi. Mereka cukup dilarang bermain selama belum memiliki Kitas yang kini masih diproses. Sanksi berupa pelarangan tampil itu sudah cukup adil, terutama bagi klub-klub yang tunduk pada PSSI dan PT LIB. "Sebagai peserta liga, mereka tidak bersalah karena ada izin dari PSSI dan PT LIB. Namun, dari aspek hukum, mereka tetap bersalah," kata Eko.Jika para pemain asing tanpa Kitas itu tetap dimainkan, citra liga di Indonesia akan buruk di mata dunia. Apalagi, media asing sudah mulai memberitakan kasus ini. Sekretaris Jenderal Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) Heru Nugroho kembali menegaskan, langkah klub untuk tetap memainkan pemain asing tanpa Kitas tidak bisa ditoleransi lagi. Hal itu sudah disepakati sejak awal bersama PT LIB."Kami sudah lama selalu memberi toleransi, tetapi kami tidak bisa diam saat ini," kata Heru. Apabila pemain asing belum bisa tampil, kata Heru, liga tetap bisa berjalan dan klub tidak dirugikan. Langkah itu sudah ideal. (DEN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000