Di Soreang, Bandung, yang menjadi markas pelatnas angkat besi, Triyatno sedang berbaring sambil menikmati pijatan terapis dari fisik. Atlet peraih medali perak Olimpiade London 2012 itu menuliskan hasil latihannya sepanjang pagi ke aplikasi weight lifting yang ada di gawainya.
“Kami harus selalu menulis hasil latihan harian di aplikasi ini. Data ini menjadi bahan bagi pelatih untuk mengevaluasi hasil latihan selama seminggu dan menentukan porsi latihan kami untuk minggu depan. Tidak sulit mengisi aplikasi, bahkan ini lebih praktis dibandingkan mengisi hasil latihan di kertas,” kata Triyatno, Jumat (28/4).
Bagi Triyatno, porsi latihan yang ditargetkan melalui aplikasi itu membantunya membagi jenis latihan setiap hari. Jika ada target latihan yang dirasa tidak tidak cocok, Triyatno mengatakan, dirinya tinggal berbicara dengan pelatih guna mencapai kesepakatan bersama.
Beberapa jam sebelumnya, Eko Yuli Irawan sedang berlatih keras memperbaiki teknik dan daya dorong ke atas dengan menggunakan beban. Setelah beberapa kali latihan, Eko berhenti sebentar untuk mengeringkan keringat di dahi dan melihat porsi latihan di gawainya.
Kemudian, Eko menjalani latihan back squat dan front squat untuk menguatkan otot-otot pahanya. Seorang pelatih memperhatikan setiap detail gerakan Eko dan memberi masukan setiap ada kesalahan kecil yang dilakukan atlet peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 itu.
Saat beristirahat, Eko juga membantu dan memberi masukan kepada Dewi Safitri dan Lisa Indriyani, atlet putri angkat besi. Beberapa kali, Eko menyemangati keduanya untuk memenuhi target latihan yang diberikan pelatih.
“Kami tidak menggunakan aplikasi yang diberikan Satlak Prima dan memilih menggunakan aplikasi tersendiri karena yang kami gunakan lebih cocok untuk angkat besi. Ada sepuluh faktor yang harus diisi oleh setiap atlet pada aplikasi itu, antara lain press atau daya dorong, pull atau daya angkat, dan squat atau gerakan menekuk lutut dengan beban ke depan dan belakang,” kata Alamsyah, manajer pelatnas angkat besi.
Menurut Alamsyah, hasil pengisian aplikasi itu akan berbentuk seperti jaring laba-laba dan memudahkan pelatih untuk menganalisis kelemahan setiap atlet yang perlu dibenahi. Tim pelatih akan mengevaluasi hasil latihan dan memberi porsi latihan baru setiap minggu, yang berbeda bagi setiap atlet.
“Semua atlet kami rajin mengisi aplikasi ini karena dapat dilakukan sambil santai di kamar. Jika ada yang terlupa dan tidak mengisi, kami akan mengingatkan dengan baik. Tidak perlu ada sanksi karena latihan mereka sudah berat. Apalagi, gaji dari Prima juga selalu terlambat,” kata Alamsyah.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.