logo Kompas.id
OlahragaDua Petinju Bertarung di...
Iklan

Dua Petinju Bertarung di Kejuaraan Dunia

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Indonesia akhirnya meloloskan dua petinju ke Kejuaraan Dunia Tinju Amatir di Hamburg, Jerman, setelah petinju Kornelis Kwangu Langu mengalahkan Zhormat Yerzhan dari Kazakhstan di kelas terbang ringan 49 kilogram. Ini kemenangan kedua bagi Indonesia setelah sehari sebelumnya Simon Makarawe menaklukkan Nima Dorji dari Butan di kelas bantam 56 kg.Kedua petinju tersebut mempertaruhkan nama Indonesia di Kejuaraan Tinju Asia (ASBC) yang berlangsung di Tashkent, Uzbekistan, dari 30 April hingga 7 Mei. "Kornelis dan Simon bisa lolos kualifikasi ke Kejuaraan Dunia di Jerman, Agustus nanti. Ini prestasi yang sangat menggembirakan," kata Johni Asadoma, Ketua Umum Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina), Senin (8/5).Kejuaraan Asia di Uzbekistan sekaligus menjadi ajang kualifikasi bagi petinju negara-negara di kawasan Asia untuk bisa lolos ke Kejuaraan Dunia Tinju Amatir di Hamburg. Untuk bisa mengikuti kejuaraan dunia tersebut, petinju harus berebut masuk ke enam besar yang menjadi syarat kualifikasi.Baru tahun 2015, Asosiasi Tinju Amatir Internasional (AIBA) menetapkan adanya kualifikasi menuju Kejuaraan Dunia. Sebelumnya tidak ada kualifikasi dan setiap negara bebas mengirimkan petinjunya. Tahun ini merupakan kualifikasi perdana menuju ke kejuaraan dunia.Simon dan "Chornezto", julukan Kornelis, mampu bersaing ke babak enam besar meski mereka gagal naik podium di Kejuaraan Asia ini. Di atas ring, Chornezto menang mutlak, 4-1, atas Yerzhan. Simon juga menang angka atas Dorji, 3-0. Hasil itu menempatkan mereka di posisi kelima di masing-masing kelas dari 202 petinju dari 28 negara yang mengikuti Kejuaraan Asia.TertahanSebelum mengikuti pertarungan box-off atau perebutan ranking, Simon dan Kornelis tertahan di babak perempat final Kejuaraan Asia. Tiga petinju Indonesia lainnya yang juga bertarung hingga ke babak perempat final adalah Farrand Papendang di kelas ringan 60 kg, Sarohatua Lumbantobing (welter ringan 64 kg), dan Bram Betaubun (menengah 75 kg). Di babak itu, petinju Indonesia dikalahkan oleh petarung dari Mongolia, China, dan India. Hasil itu menempatkan Farrand, Bram, dan Sarohatua kini berada di peringkat ketujuh Asia. "Hasil Kejuaraan Asia itu akan kita evaluasi. Dari rekam jejak mereka di Asia, kami akan membenahi metode latihan dan memperbanyak latihan bertanding (sparing)," kata Johni.Dari Kejuaraan Asia tersebut, tuan rumah membuktikan memiliki petinju paling unggul di Asia. Para petinju Uzbekistan mendominasi kejuaraan dengan meraih sembilan mahkota dari 10 kelas yang dipertandingkan. Hanya di kelas berat 91 kg petinju tuan rumah tidak mampu bersaing di kelas yang dijuarai oleh petinju Kazakhstan, Vassily Levit, ini.Barisan petinju Uzbekistan diisi nama-nama yang unggul di kancah dunia. Sebut saja Hasanboy Dusmatov, peraih emas kelas terbang di Rio, serta Murodjon Akhmadaliev, pemegang medali perunggu Rio di kelas bantam. Ada lagi Elnur Abduraimov, pemegang medali perunggu kelas ringan di Kejuaraan Dunia Doha 2015. (IND)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000