logo Kompas.id
OlahragaPembuktian Allegri, Si "Ikan...
Iklan

Pembuktian Allegri, Si "Ikan Teri"

Oleh
· 3 menit baca

Antonio Conte (47), pelatih Chelsea saat ini, sempat mengingatkan bahwa Juventus bakal sulit berjaya di Liga Champions Eropa, apalagi melewati Barcelona, Bayern Muenchen, dan Real Madrid. "(Juve) Tidak mungkin bisa menyantap (menu) di restoran mewah seharga 100 euro dengan uang di kantongnya yang hanya 10 euro," ujarnya saat meninggalkan Juve untuk menjadi pelatih tim nasional Italia, 2014 silam.Ketika itu, eks pelatih Juventus ini baru saja mengantar "Si Nyonya Besar" meraih trofi Liga Italia ketiga beruntun. Tetapi, tren kebangkitan klub yang sempat hancur pasca-calciopoli di 2006 itu belum menular di pentas Eropa.Di bawah asuhan Conte, Juve maksimal hanya menembus perempat final Liga Champions di musim 2012-2013. Musim berikutnya, Juve bahkan gagal lolos dari fase penyisihan grup. Ia lantas memilih meninggalkan Turin karena petinggi Juve menjual salah satu pemain pilarnya, Arturo Vidal, ke Bayern Muenchen, saat itu.Ia pesimistis Juve bakal kompetitif di Eropa tanpa dukungan finansial mumpuni. Hengkangnya Conte sempat ditangisi suporter Juve. Air mata mengiringi poster-poster bertulis Con-te alias "bersamamu" di Stadion Juventus kala itu. Conte telanjur dicintai fans Juve. Mantan pemain dan kapten tim yang meraih trofi Liga Champions di 1996 itu membuat standar tinggi, yaitu meraih tiga scudetto alias gelar juara Liga Italia dari kehancuran akibat calciopoli. Tak ayal, hadirnya Massimiliano Allegri, pelatih yang pernah menangani tim rival, AC Milan, ditanggapi dingin. Allegri bahkan "dihadiahi" cibiran, lemparan telur, hingga makian saat merapat ke Turin. Tifosi Juve sangsi Allegri dapat meneruskan kejayaan raksasa Italia ini. Allegri pun sangat berhati-hati. Pelatih yang dijuluki acciuga (ikan teri) karena perawakan yang kurus kering itu tidak berani merombak sistem permainan 3-5-2 warisan Conte di Juve.Di dua musim awal di Turin, ia hanya sedikit mengubah gaya permainan Juve, yaitu menjadi lebih kalem, menekankan pada penguasaan bola, dan terkadang serangan balik. Pola itu sukses mengonservasi energi pemain agar kompetitif di tiga ajang sekaligus, yaitu Liga Italia, Piala Italia, dan Liga Champions.Tak heran, di musim pertamanya, 2014-2015, Allegri mencapai prestasi yang tidak bisa diraih Conte. Mereka meraih trofi ganda, Liga Italia dan Piala Italia. Juve bahkan nyaris saja meraih tiga gelar, yaitu Liga Champions, dengan materi pemain seadanya. Namun, ambisi itu digagalkan Barcelona di final 2015 silam.Menariknya pula, saat itu, Juve sukses menyingkirkan Real Madrid, juara bertahan yang lebih kaya dan mapan. "Allegri lebih cerdas dan lembut (ketimbang Conte). Seperti (Carlo) Ancelotti, ia lebih banyak mendengar dan mengakomodasi suara para pemain," ungkap Simone Stenti, editor di Juventus TV. Setelah perlahan meninggalkan bayang-bayang Conte, Allegri mulai berani menerapkan idenya sendiri. Salah satu terobosannya adalah menerapkan pola 4-2-3-1 pasca-kekalahan dari Fiorentina, Januari lalu. Sejak beralih ke sistem modern itu, Juve kian solid. Mereka sempat mencatatkan 10 kemenangan beruntun. Selain itu, di Liga Champions, mereka tidak pernah kebobolan, termasuk dari Barcelona di babak perempat final dan AS Monako di laga pertama semifinal.Allegri, yang dibesarkan di Livorno, kian dekat untuk menjadi legenda di Juve. Sepanjang sejarah, belum pernah sekali pun Juve meraih tiga gelar semusim. Tidak terkecuali di era dua pelatih hebatnya, Marcello Lippi dan Giovanni Trapattoni. "Dia (Allegri) telah membuktikan kehebatannya. Ia adalah salah satu pelatih terbaik di dunia. Bersamanya kami kian mendekati mimpi (juara Liga Champions)," ujar Direktur Umum Juventus Beppe Marotta. (AP/JON)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000