Dalam kejuaraan bulu tangkis beregu seperti Piala Sudirman yang akan berlangsung di Gold Coast, Australia, 21-28 Mei, penentuan susunan tim sama pentingnya dengan perjuangan atlet. Memilih atlet di lima nomor, yang berpengaruh pada order of play (urutan laga), bisa menentukan hasil pertandingan.
Indonesia pernah menantang China di perempat final Piala Sudirman 2013 di Kuala Lumpur, Malaysia. Ini pertemuan kedua setelah bertemu pada babak penyisihan grup.
Di Sub-Grup 1A, 20 Mei 2013, dengan formasi dan urutan pertandingan ganda putra, tunggal putri, tunggal putra, ganda putri, dan ganda campuran, Indonesia kalah telak 0-5.
Tiga hari berikutnya, di perempat final, tim "Merah Putih" mengubah formasi pemain. Liliyana "Butet" Natsir didaftarkan untuk berlaga di dua nomor, yaitu ganda campuran dan putri. Ini dilakukan agar ganda campuran, salah satu nomor andalan Indonesia untuk meraih angka selain ganda putra, dimainkan pada urutan pertama.
Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) memiliki tujuh skenario urutan laga untuk Piala Sudirman. Satu skenario digunakan jika semua pemain hanya bertanding sekali. Enam lainnya menjadi pilihan saat ada pemain dari salah satu atau kedua tim harus tampil dua kali. Setiap pemain dibatasi maksimal bertanding dua kali di Piala Sudirman.
Berbuah keunggulan
Saat Butet didaftarkan bermain rangkap, urutan yang dipakai adalah ganda campuran, tunggal putra, ganda putra, tunggal putri, dan ganda putri. Urutan itu sempat menghasilkan keunggulan Indonesia, 2-1, dari ganda campuran dan putra meski akhirnya kehilangan dua nomor terakhir.
China berbalik unggul, 3-2. Meski kalah, Indonesia telah membuat repot kubu China, tim yang biasanya selalu menang dengan dominan.
"Itu (menurunkan Butet dalam dua nomor) menjadi bagian dari strategi demi kepentingan tim. Sudah lumrah dilakukan dalam kejuaraan beregu," kata pelatih ganda campuran pelatnas Richard Mainaky.
Mantan pemain, pelatih ganda putra, serta manajer tim Indonesia dalam beberapa kejuaraan beregu, Christian Hadinata, mengistilahkan apa yang terjadi di Piala Sudirman 2013 sebagai "memukul lawan secara psikologis". "Biasanya, saat satu tim unggul karena strategi tepat, itu berdampak secara psikologis pada lawan," kata Christian.
Menentukan susunan tim menjadi tugas pelatih dan manajer. Pelatih dari semua nomor dan manajer rutin menggelar pertemuan sebelum batas waktu penyerahan daftar susunan tim.
Keunggulan dalam pertemuan sebelumnya dengan lawan, pengalaman dalam kejuaraan beregu, serta kesiapan fisik dan mental menjadi beberapa penilaian pelatih untuk memilih atlet. Setiap pelatih memiliki kebiasaan untuk menentukan pemain yang akan tampil.
Bertanya dulu
Pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi dan pelatih ganda putri Eng Hian biasanya bertanya lebih dulu kepada pemain yang mereka siapkan. Saat pemain merasa tak siap, mereka akan memilih pemain lain.
Richard cenderung "memaksa" pemain yang berpeluang menang untuk bertanding. "Statistik pertemuan dengan lawan dan proses latihan membuat saya bisa memprediksi siapa yang akan menang. Untuk itu, saya selalu berusaha membangun kepercayaan diri bahwa mereka bisa menang. Jadi, tidak ada kata tidak siap," kata Richard.
Christian, berdasarkan pengalaman jadi manajer, memercayai pilihan pelatih. "Pelatih yang paling tahu keseharian dan kesiapan pemain," ujar Christian, mengungkapkan alasannya.
Ia juga bercerita tentang kondisi yang dinilainya paling sulit saat menentukan susunan tim, yaitu ketika atlet menyatakan tidak siap karena tertekan. "Itu bisa merusak skenario dan suasana tim. Karena itu, atlet yang tampil dalam kejuaraan beregu harus bermental baja," tuturnya.
Pemain ganda putri Greysia Polii menilai, kesiapan mental dan kerelaan mendukung tim dengan sepenuh hati jadi syarat penting di kejuaraan beregu. "Kalau tak siap, untuk apa berangkat," kata Greysia, yang berpengalaman tampil di kejuaraan beregu, Piala Sudirman dan Piala Uber, sejak 2004. (iya)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.