logo Kompas.id
OlahragaBinaraga Akan Dicoret dari PON
Iklan

Binaraga Akan Dicoret dari PON

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — KONI Pusat mempertimbangkan untuk tidak mempertandingkan binaraga di Pekan Olahraga Nasional Papua 2020. Pertimbangan itu didasari kemampuan Panitia Besar PON Papua untuk menyediakan akomodasi bagi seluruh perangkat pertandingan, atlet, dan ofisial. Rencana itu diprotes PB PABBSI. Wakil Ketua I KONI Pusat Suwarno menyatakan, PON Papua 2020 hanya bisa diikuti sekitar 6.000 atlet. Jumlah itu jauh lebih kecil dibandingkan besaran PON Jawa Barat 2016 yang diikuti 9.226 atlet yang berkompetisi dalam 44 cabang olahraga. "PB PON sudah memberikan perkiraan itu ke KONI, tetapi belum juga memutuskan berapa cabang yang nantinya dipertandingkan dengan kemampuan mengakomodasi 6.000 atlet itu. KONI akhirnya menyusun rencana sementara yang didasari rancangan PON Papua 2020 mempertandingkan 38 cabang olahraga. Namanya rencana sementara, ya, bisa berubah," kata Suwarno saat dihubungi di Jakarta, Kamis (18/5). Suwarno membenarkan rencana sementara KONI Pusat tidak memasukkan binaraga dalam daftar 38 cabang yang dipertandingkan di PON Papua 2020. "Ketika jumlah cabang dikurangi, kami memprioritaskan cabang olahraga yang dipertandingkan di ajang multicabang internasional. Acuannya cabang Olimpiade dan cabang yang dipertandingkan di Asian Games Jakarta-Palembang 2018. Binaraga tidak dipertandingkan dalam multicabang, dan itu pertimbangan utama kami. Soal temuan kasus doping dalam PON Jawa Barat 2016, itu cuma jadi catatan tambahan," kata Suwarno. Rencana "mencoret" binaraga dari PON Papua 2020 itu diprotes Wakil Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Binaraga PB PABBSI Irwan Alwi. Irwan meminta temuan delapan atlet binaraga di PON Jabar 2016 yang positif doping tidak menjadi dasar tidak mempertandingkan binaraga di PON Papua 2020. "Binaraga dipertandingkan sejak PON 1971. Pasca-kasus doping PON Jabar 2016, PB PABBSI dan KONI menyosialisasikan pencegahan doping di berbagai kejuaraan binaraga. Rencana pencoretan itu merugikan atlet binaraga dan tidak menjamin PON Papua akan bebas doping," kata Irwan. (ROW)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000