logo Kompas.id
OlahragaMadrid Waspadai "Tikungan...
Iklan

Madrid Waspadai "Tikungan Akhir"

Oleh
· 3 menit baca

VIGO, KAMIS — Real Madrid belum bisa bersantai meskipun hanya butuh tambahan satu poin untuk meraih trofi Liga Spanyol, Senin (22/5) dini hari WIB mendatang. Mereka wajib menghindari "demam" di laga pamungkas untuk mencegah Barcelona mencuri trofi itu. "El Real" menggeser Barca dari puncak klasemen Liga Spanyol seusai mengalahkan tuan rumah Celta Vigo, 4-1, Kamis (18/5) dini hari WIB. Cristiano Ronaldo menjadi aktor utama kemenangan Madrid. Ia memborong dua gol di laga ini. Berkat kemenangan itu, Madrid hanya butuh hasil imbang atas Malaga di pekan pamungkas Liga Spanyol, Senin mendatang. Saat ini, dengan 90 poin, El Real unggul tiga poin dari Barcelona.Namun, sejarah berbicara, kejutan acap kali tercipta di pekan pamungkas Liga Spanyol. Madrid kebetulan sangat familier dengan kejutan di "tikungan akhir" itu. Setidaknya dua kali Madrid disalip "Blaugrana" di "tikungan" alias pekan terakhir Liga Spanyol. Tragedi bagi Madrid itu terjadi di dua musim beruntun, yaitu pada 1991-1992 dan 1992-1993.Hampir serupa saat ini, Madrid mengungguli Barca ketika memasuki pekan terakhir Liga Spanyol musim 1991-1992. Mereka unggul satu poin dari Barca saat itu. Namun, kekalahan dari Tenerife di pekan pamungkas membuat Madrid asuhan Leo Beenhakker disalip Barca.Tenerife saat itu diasuh mantan bintang Madrid, Jorge Valdano. Tenerife kembali menjadi duri dalam daging Madrid saat menyabotase gelar mereka lewat cara identik musim berikutnya. Madrid pun kini dihantui deja vu. Serupa Tenerife saat itu, Malaga kini juga diasuh mantan pemain Madrid di era 1980-an, Michel. Di satu sisi, sejumlah pihak menilai Michel dan Malaga akan memberikan kemenangan untuk Madrid sebagai "hadiah".Malaga tidak lagi punya ambisi menang karena berada di papan tengah. Namun, skenario itu ditepis Michel. "Hati saya memang untuk Madrid. Namun, tugas saya kini adalah membela kostum Malaga," ujar Michel seperti dikutip dari Marca.Khawatir sejarah buruk di era 1990-an itu terulang, Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane meminta anak-anak asuhnya tetap fokus dan tidak terbuai dengan keunggulan mereka di puncak saat ini."Saya belum merasa kami juara. Kami masih membutuhkan poin. Hal tersulit masih mungkin terjadi meskipun kami kian dekat ke gelar," ujar Zidane seusai laga kontra Celta Vigo.Pada laga kontra Vigo, Zidane menurunkan materi pemain terbaiknya, antara lain trio Ronaldo, Karim Benzema, dan Isco. Selain Ronaldo, Isco bermain gemilang. Ia memperkaya aliran bola di lini tengah Madrid dan menyumbang dua asis untuk Ronaldo.Isco, yang mengisi tempat Gareth Bale yang masih menjalani pemulihan cedera, tidak sabar menjalani laga terakhir di Malaga dan mengakhiri paceklik trofi Liga Spanyol bagi Madrid."Kami sangat termotivasi dan hanya butuh (tambahan) satu poin. Namun, kami akan mengejar kemenangan di La Rosaleda (stadion markas Malaga)," ujar Isco. Malaga adalah tempat istimewa bagi Isco. "Pulang ke kota asal selalu spesial. Kali ini, saya dapat pulang sebagai juara. Ini belum pernah saya alami," ucapnya.(AFP/JON)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000