Laga Final "Reuni" Warriors-Cavaliers

Partai final NBA 2017 ini merupakan sejarah tersendiri. Ini mengingat untuk pertama kalinya ada dua tim NBA, yakni Golden State Warriors dan Cleveland Cavaliers, yang bertarung di laga puncak dalam tiga musim secara berturut-turut.Pada pertarungan 2015, Stephen Curry dan kawan-kawannya mampu memahkotai Warriors, yang menjadi gelar keempat bagi tim yang bermarkas di Oakland, California, itu. Warriors sudah mencapai titik yang sama pada musim 1947, 1956, dan 1975.Pada pertemuan kedua tahun 2016, giliran LeBron "King" James yang menunjukkan kedigdayaan Cavaliers yang sama sekali belum pernah menjadi jawara NBA sejak berdiri 1970.Bahkan, kemenangan perdana Cavaliers tersebut sekaligus menjadi sejarah khusus di pentas NBA. Hal itu mengingat belum pernah ada satu klub pun yang mampu meraih gelar NBA setelah tertinggal 1-3.James mencatatkan sejarah dengan menjadikan Cavaliers sebagai jawara setelah memenangi tiga gim terakhir. Termasuk tentunya setelah memaksa Curry cs menyerah di gim ke-7 di depan pendukung sendiri di Oracle Arena, Oakland.Itu sebabnya, wajar jika para pencinta bola basket mondial merasa tahun 2017 ini sebagai trilogi Warriors vs Cavaliers. Pertarungan ini bakal menjadi penentu siapa "raja" dari tiga kali pertemuan puncak NBA yang masih tetap menggunakan sistem best of seven, mulai 1 Juni ini.Apabila dilihat secara keseluruhan, sekalipun Warriors masih tetap merajalela di babak reguler, dominasi bintang mereka, Curry, berkurang. Mungkin menyesuaikan dengan semboyan Warriors, strength in numbers, dengan mengandalkan juga pemain lain, terutama sejak kedatangan Kevin Durant musim ini. Sementara James tetap tampil dominan dan memecahkan rekor poin play off Michael Jordan. (espn.com/nba.com/NIC)