logo Kompas.id
OlahragaPerdarahan Otak Dera David...
Iklan

Perdarahan Otak Dera David Whittom

Oleh
· 3 menit baca

David Whittom (38) masih terkapar di ruang perawatan intensif Rumah Sakit Regional Saint John di New Brunswick, Kanada, Selasa (30/5). Petinju dari kota Quebec itu baru saja menjalani operasi pengangkatan sebagian tempurung kepalanya guna mengatasi perdarahan pada otak yang dialaminya saat bertarung melawan sesama petinju Kanada, Gary Kopas (37), Sabtu (27/5), di Fredericton."Kondisinya mulai stabil. Namun, ia mengalami cedera otak traumatik," kata Eric Moffat, saudara tiri Whittom, dikutip CBC News.Pukulan keras dari lawannya membuat jaringan otak Whittom membengkak. Operasi itu dilakukan untuk memberi ruang pada jaringan otak yang memar. Hari ini dokter akan kembali memantau kondisi otak Whittom melalui CT-scan. Diperkirakan butuh proses penyembuhan yang sangat lama untuk memulihkan kondisi Whittom.Sabtu lalu, Whittom harus memendam impiannya memenangi pertarungan di Aitken Centre Fredericton, kota tempat ia dibesarkan. Perjuangan untuk merebut gelar yang lowong di kelas penjelajah dari Komisi Tinju Profesional Kanada harus kandas di tangan Kopas, petinju dari kota Saskatoon. Selama lebih dari dua tahun Whittom mempersiapkan diri untuk pertarungan melawan Kopas. Pelatih Whittom, Francois Duguay, mengatakan, pertandingan di Aitken Centre memang akan menjadi pertarungan terakhir bagi Whittom yang akan mundur dari tinju. Sayangnya, ia menutup kariernya dengan cedera otak dan menyerah di ronde ke-10.Putusan wasitDalam laga itu, Kopas merasa ada yang tidak beres pada lawannya. Saat ronde ke-10, Whittom seolah tidak mampu lagi membendung gempuran pukulan yang dilancarkannya. Pada saat seperti itu, wasit seharusnya segera menghentikan laga. "Saya sempat bertanya kepada wasit apakah pertarungan harus dihentikan. Namun, wasit memerintahkan laga tetap dilanjutkan. Di satu sisi saya ingin menang, tetapi di sisi lain saya sudah tidak ingin memukul Whittom," kata Kopas tentang pertarungannya malam itu.Itu merupakan pertarungan ke-37 bagi Whittom. Di usianya yang tidak lagi muda, Whittom berharap bisa menambah catatan kemenangan. Maklum, sejak ia menjalani debutnya pada 2004, Whittom lebih banyak kalah. Ia tercatat 12 kali menang, 24 kali kalah (12 kali KO), dan sekali seri. Sementara Kopas "baru" menjalani 21 laga, dengan 8 kali menang, 11 kali kalah (sekali KO), dan 2 kali seri. Cedera otak yang dialami Whittom tidak serta-merta menumbangkan petinju itu di atas ring. Duguay mengatakan, setelah laga dihentikan, Whittom tampak linglung. "Dia tidak bisa menjawab pertanyaan dokter seputar tanggal, tahun, dan keberadaan dia saat ini serta tidak mengenal orang-orang di sekitarnya," kata Duguay. Namun, setelah delapan menit, kondisi Whittom baik-baik saja dan kembali normal. Di ruang ganti ia berbicara seperti biasa, bahkan bisa berteriak ketika merasakan air yang dipakainya mandi sangat dingin. Whittom lantas diantar pulang oleh Moffat. Namun, baru beranjak sebentar, Whittom merasa tidak enak badan sehingga Moffat segera membawanya ke rumah sakit. "Ia mengeluh sakit kepala dan merasa badannya kepanasan," kata Moffat. Kasus Whittom menambah panjang deretan petinju yang mengalami cedera otak dalam tiga tahun terakhir. Pada akhir 2015, petinju Amerika Serikat, Hamzah Aljahmi, meninggal di Ohio saat menjalankan debutnya sebagai petinju profesional. Setahun kemudian, tiga petinju mengalami cedera otak, yaitu Mike Towell (Skotlandia), Nick Blackwell (Inggris), dan Eduard Gutknecht (Jerman). Towell akhirnya meninggal karena perdarahan otak parah yang sulit ditangani dokter. (IND)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000