logo Kompas.id
Olahraga"Si Nyonya Besar" Raih Hadiah ...
Iklan

"Si Nyonya Besar" Raih Hadiah Terbesar

Oleh
· 3 menit baca

TURIN, SENIN — Juventus, tim yang dikalahkan Real Madrid di final Liga Champions di Cardiff, Minggu (4/6), memperoleh hadiah terbesar di kompetisi itu. Hadiah berupa uang senilai 109 juta euro atau Rp 1,6 triliun itu bisa digunakan untuk menambah kekuatan tim di musim depan.Uang yang didapat "Si Nyonya Besar" di Liga Champions musim ini melampaui perolehan 31 klub peserta lainnya. Madrid, tim juara, hanya mendapatkan 81 juta euro atau Rp 1,2 triliun. Uang 109 juta euro itu didapat dari hak siar, UEFA, dan sponsor. Nilai itu belum ditambah 4 juta euro dari penjualan tiket final. Belum pernah ada klub lain dalam sejarah Liga Champions yang mendapat uang lebih dari 100 juta euro selain Juve.Besarnya kucuran uang yang diterima Juve karena minimnya partisipasi klub Italia di Liga Champions musim ini. Juve hanya perlu membagi komponen uang hak siar dengan Napoli, satu-satunya wakil Italia lainnya di Liga Champions.Adapun Madrid harus membagi uang hak siar Liga Champions dengan Barcelona, Atletico Madrid, dan Sevilla. Sebagai perbandingan, Atletico yang mencapai fase semifinal hanya menerima 60 juta euro atau Rp 896 miliar.Uang tersebut akan digunakan Juve untuk meremajakan skuad. Bukanlah rahasia jika mayoritas pemain inti di Juve saat ini berada di pengujung karier. Kiper Gianluigi Buffon, misalnya, hanya menyisakan satu musim lagi untuk bermain.Direktur Juventus Giuseppe Marotta kini tengah menyiapkan daftar buruan pemain di musim panas. Di sektor penjaga gawang, mereka mendekati kiper Arsenal yang dipinjamkan ke AS Roma, Wojciech Szczesny (27).Sky Sports, Senin (5/6), melaporkan Juve dan Arsenal telah mencapai kesepakatan senilai 16 juta euro atau Rp 238 miliar untuk transfer Szczesny. Kiper yang dikontrak empat tahun itu diplot untuk menggantikan Buffon yang pensiun tahun depan. Lalu, untuk memperbaiki lini tengah, Juve mengincar sejumlah nama besar, seperti Angel Di Maria dan Marco Verratti dari Paris Saint-Germain, Keita Balde (Lazio), Douglas Costa (Bayern Muenchen), dan Federico Bernardeschi (Fiorentina). Sejumlah pengamat menilai, kegagalan Juve di dua final Liga Champions dalam tiga tahun terakhir ini karena kurangnya pemain top yang masih berada di usia ideal. Kualitas skuad Juve saat ini masih tertinggal dari Madrid dan Barca, dua tim yang mengalahkan mereka di final. "Final Liga Champions kemarin menunjukkan, Juve memiliki masalah di aspek fisik dan psikologis. Babak kedua adalah bencana bagi mereka. Untuk tampil di level itu, butuh pemain top yang bisa menghasilkan loncatan kualitas. Inilah yang kurang di Juve," ujar Angelo Di Livio, eks pemain Juve yang menjuarai Liga Champions 1996, dikutip dari Football-Italia. Pelatih Juventus Massimiliano Allegri mengatakan, timnya tidak kapok kalah lima kali beruntun di final Liga Champions. "Kami tidak akan berhenti. Kami harus segera kembali lagi ke final," ujarnya. (JON)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000