Liga Ditargetkan Dimulai Agustus 2017

JAKARTA, KOMPAS — Dalam upaya memajukan dan menggairahkan catur di Indonesia, PB Percasi menargetkan liga catur yang menggunakan sistem kompetisi digulirkan mulai tahun ini. Konsep liga telah dimatangkan dan kini dalam proses pencarian sponsor. Hal itu dikemukakan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PB Percasi Grand Master (GM) Utut Adianto dalam jumpa pers Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur ke-46 dan Musyawarah Nasional (Munas) Percasi 2017 di Jakarta, Minggu (11/6).Kejurnas Catur dan Munas Percasi bertema "Bangkit Catur Indonesia Mencetak Grandmaster Kelas Dunia" itu akan digelar 16-22 Juli 2017 di Hotel Grand Cempaka Resort & Convention, Cipayung, Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat."Ide liga catur ini sebenarnya sudah lama muncul. Tetapi, karena berbagai kendala, itu sulit direalisasikan. Kini saya berkonsentrasi untuk mewujudkan liga itu. Ditargetkan Agustus ini sudah siap," kata Utut.Namun, Utut juga menekankan, untuk memajukan catur, perlu dukungan buat memasuki dunia industri olahraga, dan itu membutuhkan dukungan sangat besar dari swasta atau sponsor. Mengingat, lanjut Utut, jika hanya mengandalkan uang negara yang relatif terbatas, sangat sulit untuk cepat berkembang. Sulit cari sponsor Akan tetapi, dalam praktiknya, untuk menggaet sponsor pun bukan perkara mudah. Harus diakui, umumnya belum banyak perusahaan yang tertarik mensponsori kompetisi catur. Maklum, pertandingan catur tidak mungkin disaksikan banyak penonton karena pecatur membutuhkan konsentrasi. Ini berbeda dengan olahraga dengan tontonan massal seperti sepak bola, bola voli, dan bola basket yang banyak peminat."Saat ini sedang dilakukan penjajakan dengan sejumlah perusahaan supaya mereka mau menjadi sponsor. Tentu konsep yang dikembangkan saling menguntungkan. Pihak perusahaan dapat mempromosikan produk mereka, salah satunya lewat kostum pecatur," ujar Utut. Dia menjelaskan, konsep liga catur ini mirip dengan liga sepak bola yang antara lain terdapat pembagian divisi dan sistem pertandingan kandang, juga tandang. Idealnya untuk liga catur ini terdapat 12 klub. Ketua Panitia Penyelenggara Kejurnas Catur 2017 Willy M Yosef mengemukakan, lokasi kejurnas berhadiah total Rp 150 juta itu ditetapkan di Bogor terkait keterbatasan anggaran. "Perusahaan yang memastikan mensponsori kejurnas dan munas, baru Bagus Group dan Pegadaian. Kami masih terus menjajaki perusahaan lainnya," kata Willy.Kejurnas menggunakan format catur klasik atau standar dan terdapat 17 nomor yang dipertandingkan. Pemenang kejurnas untuk kategori senior akan diikutsertakan dalam tim Olimpiade Catur 2018 di Batumi, Georgia. Sementara bagi pemenang kelompok umur akan diikutsertakan dalam kompetisi Kelompok Umur ASEAN 2017, Oktober mendatang di Malaysia. Ketua Pelaksana Munas Percasi Hendry Hendratno menambahkan, hasil Rakernas Percasi 2016 memutuskan secara aklamasi untuk mencalonkan dan mendukung penuh GM Utut Adianto menjadi Ketua Umum PB Percasi 2017-2021. "Belum ada pengajuan nama lain untuk calon ketua umum PB Percasi yang baru," kata Hendry. (sem)