logo Kompas.id
OlahragaButet Taklukkan Rasa Sakit
Iklan

Butet Taklukkan Rasa Sakit

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Liliyana Natsir membuktikan, saat rasa sakit muncul, hanya semangat pantang menyerah yang bisa mengalahkannya. Bermodalkan semangat itu, Liliyana, yang biasa disapa Butet, dan Tontowi Ahmad melewati babak pertama turnamen bulu tangkis BCA Indonesia Terbuka.Pada laga yang paling menyita perhatian penonton di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Selasa (13/6), Owi/Butet, panggilan mereka, menang atas ganda campuran Korea Selatan, Kim Ha-na/Kim Duk-young, 19-21, 21-19, 21-18. Laga selama 1 jam 12 menit itu diwarnai banyak pukulan Owi/Butet yang mengundang kekecewaan penonton, juga momen-momen yang membuat mereka bersorak.Di gim penentuan, misalnya, skor 10-15 membuat Indonesia hampir kehilangan dua pasangan senior setelah kekalahan Praveen Jordan/Debby Susanto. Namun, Owi/Butet berbalik unggul, di antaranya karena faktor keberuntungan.Pukulan Owi/Butet, saat skor 17-18, berubah menjadi 18-18 ketika hakim garis dan wasit menyatakan pukulan itu masuk. Ini diprotes pemain dan pelatih lawan. Namun, skor tetap diberikan untuk juara Olimpiade Rio de Janeiro 2016 itu.Pada momen lain, match point 20-18 didapat Owi/Butet ketika Kim Ha-na melakukan kesalahan. Peluang ganda Korea Selatan mendapat poin begitu terbuka saat dia mendapat kesempatan melakukan smes di dekat net.Kim Ha-na tinggal berhadapan dengan Butet yang berada di tengah lapangan karena Owi terjatuh di bagian belakang setelah berusaha mengembalikan pukulan. Namun, kok yang dipukul Kim Ha-na dengan kencang membentur net dan jatuh di lapangan sendiri."Angin di sini cukup kencang. Sepertinya kok melintir, jadi begitu dipukul dalam posisi seperti itu justru nyangkut," kata Butet. Poin terakhir, yang mengantarkan mereka bertemu rekan sepelatnas, Hafiz Faisal/Shella Devi Aulia, didapat ketika lawan tak dapat mengantisipasi pukulan halus Butet ke sisi lapangan.Lupakan cederaIndonesia Terbuka, turnamen berkategori Super Series Premier, bukan kejuaraan asing bagi Owi/Butet. Mereka dua kali tampil di final sejak 2011. Namun, keikutsertaan kali ini diwarnai cedera lutut Butet yang dialami menjelang akhir 2016.Setelah bertanding di Singapura Terbuka, 11-16 April, Butet lebih banyak menjalani pemulihan cedera. Selain terapi tiga kali seminggu di rumah sakit, latihan di pelatnas Cipayung lebih banyak dilakukan untuk memperkuat otot kaki dengan cara bersepeda statis dan latihan beban. Baru dalam dua pekan terakhir dia berlatih teknik, mengasah pukulan, dan menjalani latih tanding di lapangan.Saat melawan pasangan Korea Selatan di babak pertama, Butet tak leluasa bergerak. "Sakit pasti ada, tetapi kalau sudah di lapangan, saya enggak mikir sakitnya. Saya berusaha fokus ke permainan," ujar Butet.Kemenangan Owi/Butet menghibur penggemar bulu tangkis Indonesia setelah harus menyaksikan kekalahan Praveen/Debby dari Mathias Christiansen/Sara Thygesen (Denmark), 15-21, 21-19, 11-21.Pasangan berperingkat ke-6 dunia ini memperlihatkan semangat untuk bangkit setelah mendapat serangkaian hasil buruk sejak juara All England 2016. Namun, Praveen/Debby kesulitan mengantisipasi keunggulan lawan dari servis tipis yang sulit dikembalikan. Pelatih ganda campuran, Richard Mainaky, mengatakan, mereka kalah cepat dalam mengantisipasi kondisi lapangan dibandingkan lawan.Di tunggal putri, kemenangan atas Chen Yufei (China), 17-21, 21-19, 21-19, mempertemukan Gregoria Mariska dengan pemain nomor satu dunia, Tai Tzu Ying (Taiwan). "Pasti saya tak ingin kalah. Saya ingin membuat kejutan. Dari video permainan dia yang saya pelajari, saya tak boleh main terburu-buru karena dia pemain bagus," kata Gregoria.Kejutan terjadi saat unggulan kedua, Carolina Marin (Spanyol), ditaklukkan Chen Xiaoxin (China), 12-21, 21-10, 20-22. (iya)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000