logo Kompas.id
OlahragaSanksi Atlet Difabel Rusia...
Iklan

Sanksi Atlet Difabel Rusia Bisa Bertambah

Oleh
· 2 menit baca

LONDON, KAMIS — Rusia diberi tenggat hingga September 2017 untuk menunjukkan komitmennya memberantas doping yang melibatkan para atlet difabel mereka. Jika gagal, seluruh atlet difabel Rusia akan dilarang berkompetisi di Paralimpiade Musim Dingin Pyeongchang, Korea Selatan, pada 2018. Paralimpiade Musim Dingin adalah kejuaraan multicabang yang mempertandingkan olahraga musim dingin bagi para atlet difabel, dan digelar mengikuti penyelenggaraan kejuaraan multicabang olahraga musim dingin atau Olimpiade Musim Dingin. Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018 akan digelar pada 9-25 Februari. Sementara Paralimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018 akan berlangsung pada 9-18 Maret. Gara-gara skandal doping, Komite Paralimpiade Internasional (IPC) melarang atlet difabel Rusia berkompetisi dalam Paralimpiade Rio de Janeiro 2016. Wakil Presiden IPC Andrew Parsons menyatakan, Pemerintah Rusia ataupun Komite Paralimpiade Rusia sudah tahu tahapan demi tahapan yang harus mereka lakukan sampai September nanti. "Dalam pertemuan pimpinan IPC September nanti, kami akan membahas apakah sanksi larangan berkompetisi bagi atlet difabel Rusia bisa dicabut atau tidak," kata Parsons di LONDON, KAMIS — (22/6).Semakin kerasNasib atlet-atlet difabel Rusia itu setali tiga uang dengan nasib para atlet atletik Rusia. Sejak November 2015, badan atletik dunia, IAAF, juga menjatuhkan sanksi yang melarang semua atlet atletik Rusia berlomba dalam kejuaraan internasional. Sanksi itu membuat semua atlet atletik Rusia gagal berlomba di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Pada 6 Februari 2017, IAAF menyatakan tidak akan meninjau ulang sanksi itu sebelum November 2017 sehingga para atlet atletik Rusia dipastikan tidak bisa mewakili Rusia di Kejuaraan Dunia Atletik IAAF di London pada 4-13 Agustus. Kini giliran Komite Paralimpiade Rusia yang dinilai tidak berkomitmen memberantas kasus doping para atlet difabel Rusia. "Kami tidak hanya berkewajiban menghormati hak para atlet difabel Rusia, tetapi juga wajib menghormati hak para atlet difabel lainnya," kata Parsons. Ketegasan IPC dan IAAF menunjukkan otoritas olahraga dunia "semakin tega" mengambil segala tindakan untuk memberantas doping. Mereka tak ragu menindak otoritas olahraga nasional yang "melindungi" para pelaku doping. Indonesia sendiri masih "berutang" merampungkan kasus doping sembilan atlet PON dan Peparnas Jabar 2016. Mereka mengajukan banding atas sanksi oleh Dewan Disiplin Antidoping pada April. Namun, sidang tingkat banding belum juga dilakukan. (Reuters/ROW)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000