logo Kompas.id
OlahragaDaya Tahan Atlet Perlu...
Iklan

Daya Tahan Atlet Perlu Ditingkatkan

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah pedayung Indonesia tampil dengan daya tahan tubuh kurang baik saat mengikuti Kejuaraan NSRF Slotwedstrijden 2017 di Bosbaan, Amsterdam, Belanda, pada 1-3 Juli. Kini, para pedayung sedang bersiap menuju kejuaraan selanjutnya di Swiss dan Bulgaria.Di Belanda, pada pertandingan Minggu (2/7) malam WIB, tim "Merah Putih" menambah perolehan dua medali emas dari nomor lomba rowing empat pedayung sculls putra (M4X) dan rowing delapan pedayung putra (M8+). Secara keseluruhan, tim dayung Indonesia mengemas tiga medali emas, satu perak, dan satu perunggu.Di nomor lomba M4X, tim dayung Indonesia diperkuat Memo, Edwin Ginanjar Rudiana, Sulpianto, dan Kakan Kurmana. Para pedayung menunjukkan kekompakan dan semangat berlomba sejak menjalani babak penyisihan. Mereka mengayuh dayung lebih cepat dibandingkan lawan-lawannya sehingga bisa mencapai garis finis dengan catatan waktu 6 menit 12,71 detik.Begitu masuk babak final, kekompakan dan kerja sama tim semakin kuat. Memo dan kawan- kawan mengukir catatan waktu lebih cepat dari babak penyisihan, yaitu 5 menit 58,81 detik. Para pedayung unggulan Indonesia itu mengalahkan atlet asal klub dayung Belanda, yaitu Nereus (6 menit 3,90 detik) dan Skøll (6 menit 4,07 detik).Di nomor lomba M8+, tim Indonesia mencapai garis finis dengan catatan waktu 5 menit 52,69 detik. Mereka lebih unggul daripada tim Laga Belanda (5 menit 58,17 detik) dan Njord (6 menit 1,06 detik). Di jarak 500 meter pertama, tim Indonesia yang bermain di lintasan keempat mengayuh dayung memepet perahu tim Laga Belanda. Kedua tim ini melewati jarak 500 meter dengan catatan waktu 1 menit 28,09 detik. Memasuki jarak 1.000 meter, tim Indonesia meningkatkan kecepatan mendayung. Tim Merah Putih semakin tak terkejar sejak 300 meter menjelang finis. Sering izin tidak latihan Pelatih nasional dayung Indonesia, Agus Budi Aji, menuturkan, sebagian atlet tampil dalam kondisi kurang maksimal karena sebelum tampil di Belanda. Mereka fokus menjalani uji kompetensi masuk TNI AL dan Polri. Atlet yang menjalani uji kompetisi adalah Memo, Ardi Isadi, dan Denri Maulidzar Al Ghiffari."Mereka sering izin tidak latihan demi mengikuti tes tersebut. Kurangnya latihan memengaruhi daya tahan mereka saat kejuaraan," ujar Agus dari Amsterdam, Belanda.Agus menjelaskan, daya tahan merupakan faktor penting dalam olahraga dayung. Dengan daya tahan dan kekuatan otot tangan dan kaki, para pedayung harus menembus jarak 2.000 meter selama perlombaan berlangsung.Kurangnya daya tahan tubuh membuat para pedayung tersingkir di nomor lomba rowing dua pedayung sculls putra (M2X). Langkah Memo dan Sulpianto terhenti setelah menempati peringkat keempat kejuaraan. Memo, yang memperkuat Kontingen Indonesia di Olimpiade Rio de Janeiro bersama Sulpianto, tertinggal satu peringkat dari sesama pedayung Tanah Air, yaitu Edwin dan Kakan.Wakil Ketua PB Podsi Budiman Setiawan mengapresiasi penampilan para pedayung Indonesia. "Ada beberapa pedayung yang tampil dalam kondisi tidak terlalu fit. Namun, saat bermain di nomor lomba empat pedayung putra, penampilan mereka didukung atlet lain yang kondisinya lebih baik," kata Budiman. Setelah menjalani kejuaraan di Belanda, atlet akan bergeser menuju Swiss untuk mengikuti Kejuaraan Dayung Dunia 3 di Lucerne pada 7-9 Juli. Tim dayung Indonesia menargetkan bisa memperbaiki catatan waktu dalam kejuaraan selanjutnya. "Kejuaraan ini juga untuk melihat kekuatan tim Asia menghadapi Asian Games 2018," kata Agus. (DNA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000