logo Kompas.id
OlahragaFIBA Tinjau Kesiapan Indonesia
Iklan

FIBA Tinjau Kesiapan Indonesia

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Delegasi Federasi Bola Basket Internasional atau FIBA berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Selasa (4/7). Kunjungan delegasi FIBA tersebut dilakukan untuk meninjau kesiapan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia Bola Basket Ke-19 pada 2023.Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) Erick Thohir turut mengantarkan delegasi FIBA yang dipimpin Bendahara FIBA Ingo Weiss bertemu Imam. "FIBA datang meninjau kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia Bola Basket bersama Filipina dan Jepang. Mereka akan datang lagi pada Oktober sebelum menetapkan tuan rumah Piala Dunia itu pada Desember," kata Erick.Dalam pertemuan itu, Weiss menyatakan, Indonesia, Filipina, dan Jepang sangat berpeluang menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia itu. "Asia sedang menjadi pusat perhelatan olahraga dunia. Setelah Asian Games Jakarta-Palembang 2018, warga dunia akan menyaksikan Piala Dunia Bola Basket China pada 2019, berikut Olimpiade Tokyo pada 2020. Setelah itu, perhatian akan kembali kepada Indonesia dengan penyelenggaraan Piala Dunia Bola Basket pada 2023," kata Weiss.Direktur Jenderal Media dan Pemasaran FIBA Frank Leenders memaparkan, Spanyol meraih banyak manfaat menjadi tuan rumah Piala Dunia Bola Basket 2014. "Manfaat ekonomi bagi Spanyol mencapai 265 juta euro (sekitar Rp 4 triliun). Kejuaraan itu dihadiri 542.500 orang, termasuk 55.400 pengunjung dari luar negeri yang membelanjakan uang senilai 82 juta euro (setara Rp 1,2 triliun) pada saat Piala Dunia," kata Leenders kepada Imam. Ia menyatakan, besaran manfaat ekonomi Piala Dunia Bola Basket 2023 akan meningkat dibandingkan manfaat ekonomi Piala Dunia Bola Basket 2014. "Di Spanyol, jumlah tim peserta Piala Dunia baru 24 tim. Piala Dunia Bola Basket 2023 akan diikuti 32 tim terbaik dari seluruh benua. Jika Indonesia bersama Filipina dan Jepang terpilih menjadi tuan rumah bersama, ketiga negara otomatis menjadi pesertanya. Hal itu akan membawa manfaat sosial bagi Indonesia, sekaligus mewariskan modal berharga bagi pengembangan olahraga bola basket di Indonesia," kata Leenders. Direktur Olahraga dan Kompetisi FIBA Predrag Bogosavljev menyatakan, penyelenggaraan Piala Dunia Bola Basket memberikan publikasi luas bagi negara tuan rumah, antara lain karena proses kualifikasi Piala Dunia itu memakan waktu 1.000 hari. Nilai publikasi yang diperoleh Spanyol selaku tuan rumah tahun 2014 setara dengan biaya promosi senilai 25 juta euro (sekitar Rp 379 miliar).Kepada delegasi FIBA, Imam menyatakan harapan agar Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia itu. "Menjadi tuan rumah adalah kepercayaan dunia internasional, dan kebanggaan 250 juta warga Indonesia adalah manfaat lain yang tak ternilai," kata Imam. (ROW)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000