logo Kompas.id
OlahragaSemangat Menyala di Tengah...
Iklan

Semangat Menyala di Tengah Ketidakjelasan Dana Pemerintah

Oleh
· 3 menit baca

Di tengah ketidakjelasan dukungan dana pemerintah terhadap persiapan SEA Games 2017, sejumlah atlet tenis tetap menunjukkan semangat dan motivasi yang besar untuk mengharumkan nama Indonesia. Dengan merogoh kocek pribadi, sepanjang 2017 ini, atlet menjalani turnamen internasional di sejumlah negara untuk mengasah mental dan kemampuan bertanding.Petenis putri Beatrice Gumulya (26), misalnya, merogoh kocek pribadi untuk membiayai 10 turnamen di Amerika Serikat, Australia, dan Uzbekistan. Demi menghemat biaya, dia rela tinggal menumpang di rumah penduduk setempat."Kadang untuk makan juga dibayari tuan rumah di mana saya tinggal. Lumayan kalau ada yang menampung dan memberi makan bisa menghemat pengeluaran," kata Beatrice saat ditemui di pelatnas tenis di Jakarta Selatan, Senin (3/7). Petenis peringkat ke-355 dunia itu termasuk andalan Indonesia di SEA Games Kuala Lumpur 2017. Ia akan berlaga di nomor tunggal dan ganda putri, berpasangan dengan petenis Jessy Rompies.Menyiapkan SEA Games, Beatrice mulai bermain di kejuaraan senior. Sepanjang 2017, Beatrice mengikuti lima seri kejuaraan tenis di AS, di antaranya di Mississippi, Alabama, Florida, dan Virginia. Dia juga merogoh kocek pribadi untuk berlaga di Australia dan Uzbekistan. Di Australia, Beatrice turun di nomor ganda berpasangan dengan Jessy. Pasangan ini bermain di tiga seri kejuaraan berlevel ITF Women\'s Circuit. Seperti di Amerika Serikat, awalnya mereka ingin tinggal menumpang di rumah warga. Namun, karena sulit mendapatkan rumah untuk menampung dua orang sekaligus, akhirnya mereka patungan menyewa apartemen. Harga sewa apartemen 45 dollar Australia (sekitar Rp 450.000), lebih murah daripada menginap di hotel. "Ada seorang pria yang hanya mau menampung satu orang di rumahnya. Tetapi karena khawatir dengan keamanan, saya menolak. Saya dan Jessy lalu menyewa apartemen," ujarnya.BantuanSepanjang tahun ini, Beatrice baru mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk membeli tiket kejuaraan di Uzbekistan. Namun, biaya pendaftaran dan akomodasi turnamen masih ditanggung sendiri. Beatrice enggan bergantung pada dana pemerintah. "Tampil di SEA Games itu membawa nama negara. Tentu saja, kalau pemerintah membantu, saya mengucapkan terima kasih. Tetapi kalau tidak ada, saya akan keluarkan (biaya) sendiri. Saya sudah terjun di dunia tenis, saya tidak ingin main setengah-setengah," katanya.Petenis David Agung Susanto bersama adiknya, Anthony Susanto, juga mengeluarkan biaya pribadi untuk menjalani turnamen di Thailand. David, yang baru pulih dari cedera bahu, menjalani tiga seri kejuaraan dengan hasil terbaik bermain dua laga di babak utama.David tidak puas dengan kejuaraan di Thailand. "Saya masih berusaha mengembalikan performa. Mudah-mudahan bisa mencapai puncak penampilan di SEA Games," katanya.Menghadapi SEA Games 2017, tim tenis Indonesia masih perlu banyak melakukan persiapan mengingat lawan-lawan yang mereka hadapi tidaklah mudah. Sejumlah petenis di Asia Tenggara banyak yang menempati peringkat terbaik 100 dunia. Sementara petenis Indonesia, selain Christopher Rungkat, menempati peringkat di luar 500 dunia. Sebelum turun di SEA Games, tim putra Indonesia akan menjalani uji coba kejuaraan di Hua Hin (Thailand) dan Kuala Lumpur (Malaysia). Sementara tim putri Indonesia akan menjalani kejuaraan di Hua Hin, Thailand. Beatrice dan kawan-kawan juga akan membela Indonesia di kejuaraan beregu Fed Cup di Tajikistan. Pelatih tim nasional putra Indonesia Andrian Raturandang mengatakan, turnamen adalah cara terbaik untuk mengejar ketertinggalan dari petenis negara lain. Dia berharap ada dukungan pemerintah untuk tim tenis. "Meskipun tenis adalah olahraga profesional, tetapi ketika petenis bermain untuk kejuaraan multicabang, seperti SEA Games, pemerintah bertanggung jawab untuk menyokong kebutuhan mereka. Dukungan itu belum terasa," tuturnya. (DNA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000