Target Dua Emas dengan Latih Tanding Kurang Optimal
JAKARTA, KOMPAS — Pemusatan latihan nasional tinju untuk SEA Games Kuala Lumpur 2017 diakui tidak berjalan optimal. Hal ini karena enam petinju yang dipersiapkan kurang menjalani latih tanding melawan petinju negara lain. Padahal, latih tanding diperlukan untuk mengasah teknik dan strategi petinju. Pelatih Kepala Pelatnas Tinju Adi Swandana mengatakan, pihaknya sebenarnya merancang agar enam petinju itu dapat mengikuti training camp di negara lain yang olahraga tinjunya lebih maju, seperti Kuba dan Uzbekistan. Di training camp itu, petinju menjalani latih tanding menghadapi lawan yang kuat."Di training camp kita bisa saling menjajal kemampuan dengan petinju negara lain dan juga menjalani banyak latih tanding," ujar Adi, Senin (10/7).Dengan keterbatasan dana, latihan bagi petinju lebih banyak dilakukan di Icuk Sugiarto Training Centre (ISTC), Sukabumi, Jawa Barat, yang menjadi tempat pelatnas. Dengan kondisi itu, petinju pelatnas diharapkan tetap bisa meraih dua emas sesuai target yang ditetapkan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas. Meski tanpa training camp, pelatnas tinju telah mengirim atletnya ke Kejuaraan Asia di Uzbekistan pada 30 April-7 Mei lalu. Mereka juga mengikuti turnamen tinju Piala Ulan Bator di Mongolia akhir Juni lalu. Hasilnya, para petinju Indonesia mampu meraih medali di pertandingan kelas dunia tersebut. Di Uzbekistan, dua petinju Indonesia, yaitu Kornelis Kwangu Langu dan Simon Makarawe, lolos ke Kejuaraan Dunia di Hamburg, Jerman, meski tidak menyabet medali di Kejuaraan Asia tersebut. Kornelis dan Simon berhasil masuk peringkat enam besar sebagai syarat kualifikasi ke Kejuaraan Dunia yang akan diadakan Agustus mendatang. Pada SEA Games Singapura 2015, Kornelis menyumbang satu emas untuk Indonesia di kelas terbang ringan 49 kilogram. Di Ulan Bator, petinju Aldoms Suguro meraih emas di kelas terbang. Sementara petinju Farrand Papendang dan Ferdi Kase, masing-masing di kelas ringan dan kelas layang, meraih perunggu. "Petinju Indonesia potensial. Prestasi mereka bagus di Kejuaraan Asia dan bisa masuk Kejuaraan Dunia. Itu yang seharusnya kita rawat dan kembangkan terus," kata Ketua Umum Persatuan Tinju Amatir Indonesia Johni Asadoma. (IND)