logo Kompas.id
OlahragaDana Satlak Prima Menjadi...
Iklan

Dana Satlak Prima Menjadi Salah Satu Prioritas

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Pemuda dan Olahraga siap mendukung pendanaan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas atau Satlak Prima. Sebagai satuan yang bertugas mencetak atlet-atlet peraih medali emas dan perak, keuangan Satlak Prima tidak akan diabaikan Kemenpora."Yang sering menjadi persoalan adalah Satlak Prima beberapa kali terlambat dalam pengajuan usulan," kata Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto, Jumat (14/7). Gatot menanggapi pernyataan Ketua Satlak Prima Achmad Soetjipto yang mengatakan bahwa pihaknya telah mengajukan usulan anggaran tambahan Rp 149 miliar untuk Prima sejak April lalu.Soetjipto mengatakan hal itu selepas rapat dengar pendapat dengan Komisi X DPR pada hari Kamis. Kekurangan dana di Prima sempat dipersoalkan Komisi X karena tidak ada dalam usulan RAPBN-P yang diajukan Kemenpora.Gatot mengatakan, soal kekurangan anggaran itu, Prima baru memberikan surat pengajuan kepada Kemenpora pada Kamis malam, tidak lama sebelum kementerian itu dengar pendapat dengan Komisi X. "Surat itu diajukan melalui pesan singkat online," kata Gatot. Usulan itu pun langsung diperjuangkan ke Komisi X dan mendapat prioritas. Sebelumnya, Kemenpora juga sudah mengajukan opsi ke Kementerian Keuangan perihal kekurangan dana di Satlak.Kemenpora mengajukan realokasi sebagian dana dari Olympic Centre Cibubur. Ada tiga opsi untuk "menambal" kekurangan itu, yaitu Prima mendapat dana Rp 90 miliar, Rp 39 miliar, atau Rp 51 miliar. Opsi itu sudah diajukan ke Kemenkeu sejak 16 Juni lalu. Sementara itu, seusai rapat tertutup Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) yang membahas kesiapan kontingen Indonesia ke SEA Games Kuala Lumpur 2017 pada 19-30 Agustus mendatang, Menko PMK Puan Maharani menegaskan bahwa persiapan telah dilakukan dengan baik.Selain Menpora Imam Nahrawi dan Ketua Kontingen SEA Games Indonesia Aziz Syamsuddin, hadir juga pada rapat tersebut Rusdi Kirana, Duta Besar Indonesia untuk Malaysia.Menurut Puan, selain 527 atlet yang dikirim melalui Prima dengan dana APBN, ada juga atlet yang berangkat mandiri didanai pengurus cabang.Achmad Soetjipto mengatakan, total kekuatan atlet Indonesia baru akan dipastikan pada rapat Selasa (18/7) nanti di Komite Olimpiade Indonesia (KOI).Puan menegaskan, ada koreksi target perolehan medali karena beberapa nomor tidak dipertandingkan. Kali ini, Indonesia menargetkan untuk meraih 50 hingga 60 medali emas. "Lebih tinggi dari 47 medali emas yang diperoleh pada SEA Games Singapura 2015," ujarnya.Menurut keterangan Menpora, ada sekitar 28 peluang medali emas untuk Indonesia yang "hilang" karena nomornya tidak dipertandingkan di Malaysia.Di rapat itu, Imam menjelaskan adanya permintaan tambahan dana Rp 6 miliar untuk kebutuhan CDM serta Rp 20 miliar untuk bonus."Hanya memang dalam rapat tadi untuk bonus tengah dibahas agar tidak hanya berupa uang tunai. Tetapi, bisa berupa bea- siswa pendidikan atau kesehatan. Atau berupa perumahan," jelas Imam. Sebelumnya sudah dianggarkan Rp 65 miliar untuk bonus dan Rp 35,5 miliar untuk keperluan lainnya. "Jumlahnya lebih dari Rp 100 miliar," kata Menpora. (IND/NIC)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000