logo Kompas.id
OlahragaJamuan dari Pemain Ke-12
Iklan

Jamuan dari Pemain Ke-12

Oleh
· 4 menit baca

Meski berlaga di negeri orang, tim Liga Kompas Gramedia-SKF Indonesia merasa seperti di negeri sendiri. Mereka tetap mendengar kerasnya pekik "Indonesia", menikmati berbagai masakan khas Nusantara, dan merasakan kehangatan sebuah keluarga. Itulah yang dialami tim LKG-SKF sejak tiba di Gothenburg, Swedia, Sabtu (15/7), untuk tampil di Piala Gothia 2017. Sejumlah warga negara Indonesia yang tinggal di sana hampir selalu hadir, baik di tepi lapangan maupun dalam kegiatan tim di luar jadwal laga. Salah satunya, jamuan makan malam di rumah Pelita Ginting, pria asal Medan, Rabu (19/7) petang waktu setempat. Di halaman belakang rumahnya, di wilayah Rannebergen, Gothenburg, Pelita menyajikan berbagai masakan Indonesia dengan menu utama sate dan ayam bakar.Begitu tiba di rumah itu, tim tidak hanya disambut aroma sedap masakan yang mereka rindukan, tetapi juga oleh WNI lainnya yang sudah berkumpul. Para pemain kemudian diajak menikmati hidangan sambil lesehan di halaman belakang.Saat acara makan baru saja dimulai, hadir juga rombongan tim Special Olympics Indonesia (SOI) yang juga mengikuti Piala Gothia kategori Trofi Kim Kallstrom. Kategori ini diperuntukkan bagi para pemain muda berkebutuhan khusus. Pada Rabu itu, tim SOI sedang bersiap menghadapi laga final Grup E melawan Special Olympics Nippon Nagano dari Jepang pada Kamis (20/7) siang. Setelah perut terasa kenyang, para pemain berjoget bersama dengan anak-anak dari para WNI itu di balkon rumah. Lagu-lagu dangdut pun membuat riuh permukiman yang biasanya sepi itu. Belum puas dengan berdangdut ria, mereka melanjutkan joget bersama di halaman belakang. Kali ini dengan alunan lagu "Gemu Fa Mi Re" dan "Poco-Poco". Jamuan makan malam itu pun menambah kegembiraan tim yang baru saja menjuarai Grup 4 kategori Boys 15 dan melaju ke fase gugur. Tim hasil seleksi LKG Panasonic U-14 musim 2016-2017 ini memenangi ketiga laga dengan mencetak total 14 gol tanpa balas.Membuat nyaman "Kami bahagia ada anak-anak muda dari Tanah Air yang bertanding di sini. Kami langsung tergerak untuk mengusahakan agar tim merasa nyaman seperti di rumah sendiri dan bisa juara," kata Pelita yang sudah tinggal di Swedia sejak 1990. Ia dan kebanyakan WNI lainnya sampai cuti kerja pekan ini demi mendukung tim LKG-SKF.Bahkan, ada WNI yang tinggal di negara lainnya juga ikut bergabung. Aditya Muharam, misalnya, sudah mengajukan cuti dan terbang dari Turki. Ia bersama anak-istrinya langsung ikut berkumpul di rumah Pelita. "Saya pernah mendukung dan membantu tim dari Indonesia saat Piala Gothia 2011. Itu membuat saya ingin merasakan lagi jadi suporter," kata Aditya. Tim LKG pertama kali tampil di Piala Gothia pada 2011 dan kemudian mengikuti turnamen ini setiap tahun. Dukungan WNI di Swedia yang dilakukan dengan berbagai cara sudah terasa sejak tim LKG-SKF tiba di Sekolah Internasional Wilayah Gothenburg, yang menjadi asrama bagi tim. Saat hendak masuk ke asrama, tim sudah disambut Siti Zuraida Tallberg yang membawa makanan untuk tim yang dibawa dengan tas plastik besar. Lalu pada laga pertama melawan Floro SK, sejumlah WNI berdatangan ke SKF Arena dan membawa bendera Merah Putih. Dalam laga-laga berikut, mereka selalu hadir memberikan dukungan. Bahkan, ketika Widi Andika Muzaki berulang tahun, mereka menyiapkan kue ulang tahun, minuman, dan makanan ke lapangan. Kue ulang tahun itu diberikan kepada Widi seusai LKG-SKF menundukkan Boynton Knights dengan skor 6-0. Widi pun merasa terharu mendapat kejutan seperti itu. Begitu pula ketika kapten tim Sutan Diego Armando Zico mendadak sakit seusai mengalahkan Boynton Knights itu, WNI lainnya, Jono, dengan sigap menawarkan diri mengantar ke rumah sakit. Setiba di rumah sakit, ia turut menemani Zico ketika didiagnosis sekaligus menjadi penerjemah antara pasien dan dokter. Jono pun baru pulang pada petang hari dan rela meninggalkan pekerjaannya demi membantu tim. "Kami seperti berada di rumah, termasuk sakit. WNI di sini baik semua," kata Zico. Piala Gothia tak hanya menyatukan para pemain muda dari beberapa negara, tetapi juga mempererat persaudaraan sesama anak bangsa. (Herpin Dewanto dari Gothenburg, Swedia)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000