SUZUKA, KOMPAS — Sejauh ini, start atau awalan dalam perlombaan otomotif, baik itu roda dua maupun roda empat, hanya satu yang kerap bisa kita saksikan di berbagai kejuaraan otomotif, yakni start konvensional. Pada start konvensional ini, pebalap sudah ada di atas motor atau di tempat duduk kendaraan roda empat yang ditunggangginya.
Padahal ada juga cara yang sangat berbeda. Pebalap berlari dari sisi terluar trek ke arah pit stop menuju kendaraan yang ditaruh di sisi terdekat trek. Gaya ini lebih dikenal dengan sebutan start ”Le Mans style” atau start dengan gaya Le Mans.
Gaya Le Mans ini sudah digunakan sejak 1923 di sirkuit yang terletak di negeri yang dikenal dengan Menara Eiffel-nya, yaitu Perancis.
”Gaya inilah yang kami gunakan di Suzuka Endurance World Championship. Mungkin karena lebih dekat dengan ketahanan itu sendiri,” tutur Ryosuke Suzuki, Asisten Supervisor PR dan Advertising Department Mobilityland Corp Suzuka Circuit, Sabtu (29/7) siang, kepada wartawan Kompas, Korano Nicolash LMS di Suzuka, Jepang.
Start dengan gaya Le Mans ini dimulai ketika Suzuka pertama kalinya menggelar Kejuaraan Dunia Ketahanan 8 Jam atau Suzuka Endurance 8 Hours World Championship 1977 lalu.
”Dan pada tahun 1980 dimulai kejuaraan untuk Suzuka Endurance 4 Hours Race. Itu sebabnya, tahun ini merupakan tahun ke-40 Suzuka Endurance 8 Hours World Championship kami laksanakan,” tambah Suzuki.