logo Kompas.id
OlahragaSanksi dari Komisi Disiplin...
Iklan

Sanksi dari Komisi Disiplin Absurd

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Hukuman yang diberikan Komisi Disiplin PSSI kepada Persib Bandung terkait kekerasan suporter tergolong absurd. Selain sulit diterapkan dan mudah dilanggar, hukuman itu juga kurang memberikan efek jera.Dua pekan lalu, seorang suporter Persib, Ricko Andrean (22), tewas akibat kekerasan suporter yang terjadi seusai laga Persib kontra Persija Jakarta. Komisi Disiplin (Komdis) PSSI lalu menjatuhkan hukuman berupa larangan bagi para "bobotoh", julukan suporter Persib, untuk menyaksikan klubnya bermain selama lima laga. Hukuman itu berlaku sejak Persib menjalani laga tandang melawan Perseru Serui, pekan lalu. Namun, siapa pun yang tidak memakai atribut Persib masih boleh masuk ke stadion dan menyaksikan kelima laga klub berjuluk "Maung Bandung" itu. Artinya, para bobotoh masih bisa masuk ke stadion selama tidak memakai atribut Persib. Sanksi dari Komdis itu pun tidak ada gunanya.Apalagi, Maung Bandung akan menjamu PS TNI di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu ini pukul 18.30 WIB. Jika mau, bobotoh tidak akan kesulitan menonton. Persib melalui situs resmi dan media sosial bahkan sudah mengumumkan penjualan dan penukaran tiket untuk anggota dan non-anggota.Ketua Komdis PSSI Asep Edwin Firdaus mengatakan, dasar dari hukuman itu merujuk Kode Disiplin PSSI Pasal 11 dan 67. "Dasar tersebut tidak menentukan bentuk sanksi secara spesifik. Bentuk sanksi diserahkan ke mekanisme sidang Komdis dan ditentukan melalui musyawarah," katanya, Jumat (4/8), di Jakarta. Asep mengakui bahwa memastikan tidak ada bobotoh yang masuk ke stadion adalah hal sulit. Karena itu, klub bisa saja memutuskan tidak menjual tiket sama sekali. Hal itu pernah dilakukan Persis Solo dan PSS Sleman ketika mendapat sanksi serupa. "Jika Persib tetap menjual tiket, kita lihat saja nanti," kata Asep. Apabila muncul dukungan dalam bentuk apa pun kepada Persib selama laga berjalan, seperti yel-yel, spanduk, atau koreografi, Komdis berjanji memberikan hukuman yang lebih berat seperti penutupan stadion. Asep juga menegaskan pengawasan dari pihaknya di stadion tetap ada.Pengamat sepak bola Sumohadi Marsis mengatakan, sanksi semacam ini adalah sanksi yang tidak tegas, abu-abu, dan multitafsir. "Dalam olahraga tidak boleh ada aturan yang multitafsir," ujarnya.Sumohadi pun berharap, Komdis PSSI bisa lebih tegas dalam menjatuhkan sanksi. Kalau perlu membuat aturan turunan dari Kode Disiplin.Dihubungi terpisah, Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria mengingatkan Persib dan bobotoh agar tidak mengakali sanksi yang telah dijatuhkan oleh Komdis."Saya percaya, mereka yang darah dan dagingnya betul-betul \'biru\' (bobotoh), akan berbesar hati untuk tidak masuk stadion. Jadi, bukan justru akan mengakali aturan dengan tidak memakai atribut Persib sehari. Itu bukan perilaku fans sepak bola Indonesia yang kita dambakan," ujarnya.Media Officer Persib Irfan Suryadiredja mengingatkan hal yang sama. Panitia pelaksana berjanji akan tegas menolak penonton yang membawa atribut Persib."Status pertandingan melawan PS TNI tetap ada penonton. Namun, suporter Persib tidak boleh memasuki stadion. Penonton yang membawa atribut Persib tidak akan diizinkan masuk ke stadion," ujar Irfan.TerpurukHukuman dari Komdis ini dijatuhkan ketika Persib sedang "menderita" dan berusaha bangkit dalam putaran kedua Go-Jek Traveloka Liga 1 musim ini. Kini Persib masih terpuruk di posisi ke-14 atau masuk lima tim terbawah klasemen sementara dengan nilai 21. "Maung Bandung" sebetulnya sedang membutuhkan dukungan dari suporternya untuk menyemangati para pemain dalam memburu tiga poin di setiap pertandingan. (DEN/JON/TAM)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000