Kalahkan Unggulan Pertama, Metya/Indah Juara Ganda Putri U-19
Oleh
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pasangan Indonesia, Metya Inayah Cindiani/Indah Cahya Sari Jamil, berhasil menjadi juara kategori U-19 dalam Kejuaraan Yunior Internasional Victor Exist Jakarta Terbuka 2017 setelah menumbangkan unggulan pertama pasangan Korea Selatan, Ha Na-baek/Hyeon Joo-song, di partai final. Pertandingan final yang digelar di Gelanggang Remaja Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (6/8), itu berlangsung sengit dan berakhir dimenangi pasangan Metya/Indah dengan skor 19-21, 21-16, dan 22-20.
Pada pertandingan tersebut, pasangan Baek/Song mengendalikan gim pertama. Pertahanan Korea Selatan yang tangguh membuat serangan Metya/Indah kesulitan mencetak skor. Metya/Indah juga banyak melakukan kesalahan yang memberikan poin bagi Baek/Song. Gim pertama pun menjadi milik Baek/Song dengan skor 19-21.
Pada gim kedua, kesalahan Metya/Indah pada gim pertama mulai hilang seiring permainan lepas yang mereka tampilkan. Bahkan, pasangan Indonesia tersebut berbalik menyerang Baek/Song. Kejar-mengejar poin berlangsung ketat hingga akhirnya Metya/Indah menang dengan skor 21-16.
Baek/Song yang kalah pada gim kedua mencoba bangkit pada gim ketiga. Pertahanan kokoh dan stamina yang prima menjadi senjata mereka menangkis serangan Metya/Indah. Sempat unggul 20-18, Metya/Indah dikejar Baek/Song hingga kedudukan menjadi imbang 20-20.
Pertandingan menjadi semakin sengit. Metya/Indah kemudian terus menyerang dengan mengarahkan bola ke area Song, pemain kidal Korea Selatan tersebut. Serangan itu akhirnya memberikan dua poin tambahan bagi pasangan Indonesia sekaligus menutup laga dengan skor 22-20.
”Pada gim pertama kami kalah karena bermain terlalu hati-hati,” kata Indah saat ditanya mengenai penyebab kekalahan mereka pada gim pertama.
Pelatih Metya/Indah, Hadi Saputra, mengatakan hal yang sama. Menurut dia, pada gim pertama Metya/Indah masih tegang dan belum bermain lepas. Sementara pasangan Korea Selatan tampil langsung menekan demi mengumpulkan poin. Setelah melihat permainan yang ditampilkan Metya/Indah pada gim pertama, Hadi kemudian meminta Metya/Indah bermain lebih lepas pada gim berikutnya.
”Saya ingatkan mereka supaya jangan terbebani dengan peluang menjadi juara. Fokus ke permainannya dulu,” ujar Hadi.
Metya menambahkan, pada gim kedua mereka lebih fokus pada permainan dan berusaha memperkecil skor. ”Mepetin poinnya aja dulu, jangan sampai jauh tertinggal,” kata Metya.
Metya/Indah juga mengatakan, instruksi dari pelatih adalah menyerang ke arah Song. Kelemahan Song adalah pertahanannya yang kurang kuat jika dibandingkan dengan Baek.
”Song itu bertahannya kurang, sedangkan Baek pertahanannya kuat sekali. Baek itu juara pada Kejuaraan Internasional Yunior Pembangunan Jaya Raya 2017 kemarin,” kata Indah.
Malaysia dua gelar
Pada Kejuaraan Yunior Internasional Victor Exist Jakarta Terbuka 2017, Indonesia tampil mendominasi dengan meraih hampir semua gelar juara. Gelar juara yang luput dari genggaman tim Indonesia adalah tunggal putra U-15 dan U-17. Dua gelar tersebut diraih oleh pebulu tangkis Malaysia.
Pertandingan tunggal putra kategori U-15 dimenangi oleh Zhen Yi Ong. Ong mengalahkan pebulu tangkis Indonesia, Iqbal Diaz Saputra, dengan skor 21-17, 21-13.
Jhy Dar Ooi, pebulu tangkis bukan unggulan asal Malaysia, menjadi juara di kategori tunggal putra U-17 setelah mengandaskan perlawanan pebulu tangkis unggulan kedelapan asal Indonesia, Syabda Perkasa Belawa, dengan skor 12-21, 21-23, dan 21-15.
Pembinaan pemain muda
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Susy Susanti mengatakan, kejuaraan yang digelar ini merupakan salah satu bentuk pembinaan dan persiapan pemain muda.
Atlet-atlet nasional yang ada sekarang membutuhkan para pelapis untuk ke depannya. Jadi, dari turnamen seperti ini para atlet pelapis tersebut mulai dipersiapkan," kata Susy.
Menurut Susy, persiapan tersebut dibagi menjadi tiga, yaitu persiapan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Untuk jangka pendek, pemainnya berasal dari kategori U-19, jangka menengah dari kategori U-17, dan jangka panjang dari kategori U-15.
Terakhir ia menambahkan, pemain Indonesia harus lebih diasah dalam hal mental bertanding. Hal tersebut dinilai Susy masih kurang dimiliki oleh pemain Indonesia.
”Lihat saja pemain Korea Selatan atau Jepang, mental bertanding mereka kuat. Mereka sanggup bermain hingga tiga gim, bahkan bisa menang meski awalnya tertinggal. Itu yang perlu dibenahi pada diri pemain Indonesia,” pungkas Susy. (DD03)