Tori Bowie Akhiri Kedigdayaan Jamaika pada 100 Meter
Oleh
Korano Nicolash LMS
·3 menit baca
LONDON, SENIN — Tori Bowie, sprinter putri Amerika Serikat dari Sand Hill, Mississippi, menyatukan medali emas 100 meter Kejuaraan Dunia Atletik Ke-16 setelah keluar sebagai jawara pada hari ketiga Kejuaraan Dunia Atletik 2017, Minggu (6/8) malam waktu Inggris atau Senin dini hari WIB.
Kemenangan Bowie (26) yang menembus garis finis dengan waktu 10,85 detik juga menandai berakhirnya dominasi Jamaika pada nomor 100 meter dunia. Sebab, salah satu sprinter andalan putri Jamaika, Elaine Thomson (25), pemegang medali emas 100 meter dan 200 meter Olimpiade Rio 2016, hanya berada di urutan ke-5 setelah menyelesaikan 100 meter dengan waktu 10,98 detik.
Malam sebelumnya, Justin Gatlin (35) dan Christian Coleman (21), dua sprinter AS dari generasi berbeda, memupus harapan sang pemegang rekor dunia 100 meter asal Jamaika, Usain Bolt (30), untuk mengakhiri kariernya dengan kemenangan dalam Kejuaraan Dunia Atletik 2017 di London.
”Saya rasa semua kerja keras saya akhirnya terbayar juga. Sekalipun saya tidak terlalu senang serta tenggelam di dalamnya. Sebab, saya masih merasa apa benar saya juara dunia,” tutur Bowie, yang memiliki waktu terbaik 10,78 detik, kepada BBC Sport.
Saat menembus garis finis, Bowie terjatuh. Ia mengatakan, ”Dan, saat terjatuh, saya agak sedikit sakit meskipun saya cukup yakin itu bukan hal yang utama. Sebagian besar kejuaraan yang saya menangi selalu saya lakukan dengan sedikit membungkuk badan di finis. Itu sebabnya kenapa hal seperti itu juga tidak saya lakukan malam ini.”
Dengan membungkukkan badan, Bowie mampu memenangi pertarungan atas Marie-Josee Ta Lau (28), sprinter Pantai Gading, yang sejak start langsung melejit hingga 80 meter pertama. Marie-Josee mencapai finis dengan waktu 10,86 detik, sama dengan waktu terbaik sprinter nomor 4 Olimpiade Rio 2016 ini, yang dicapai musim lalu dan di Olimpiade Rio.
Catatan waktu Bowie yang mencapai 10,85 detik itu sekaligus menjadi waktu terbaik musim ini. Dengan begitu, waktu terbaik 100 meter putra dan 100 meter putri musim ini dipegang sprinter AS. Sebab, pada Juli, Coleman juga sudah mencatat waktu terbaik dunia musim ini, yakni 9,82 detik.
Sementara si cantik asal Belanda, Dafne Shippers (25), yang saat di Olimpiade Rio hanya mencapai urutan kelima dengan waktu 10,90 detik, di Kejuaraan Dunia Atletik 2017 kali ini meraih medali perunggu setelah mencatat waktu 10,96 detik.
Shippers yang memiliki waktu terbaik 10,81 detik masih ditunggu penampilannya di nomor 200 meter. Dua tahun lalu, di ajang yang sama, Kejuaraan Dunia Atletik 2015 di Beijing, sprinter asal Utrecht, Belanda, ini mampu menjadi satu-satunya pelari kulit putih yang menjadi jawara nomor sprint dalam dua dekade terakhir.