Menpora Puas dengan Kemajuan Renovasi Stadion Gelora Bung Karno
Oleh
DD07
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Renovasi Stadion Gelora Bung Karno dalam rangka menyambut Asian Games 2018 mencapai 82 persen, melebihi target 78 persen yang direncanakan sebelumnya.
”Indonesia siap menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Saya optimistis bahwa venue akan selesai tepat waktu. Sekarang kita buktikan itu dengan melampaui empat persen dari target yang diharapkan,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi saat meninjau Stadion Gelora Bung Karno di Jakarta, Selasa (8/8).
Kunjungan Menpora diawali dengan sambutan dan penjelasan oleh kontraktor PT Adhi Karya, dilanjutkan dengan menyaksikan sistem penyiraman rumput stadion, pencobaan sistem suara, dan pencobaan tempat duduk.
Imam memuji kursi yang nyaman yang memiliki warna bendera merah putih serta sistem suara yang layak dan pantas untuk dinikmati.
Manajer produksi arena Stadion GBK, Jaelani, mengatakan, dari total sekitar 76.000 kursi yang akan dipasang, sekitar 40.000 sudah siap. Kursi telah lolos tes lubang dan tes tarik sehingga memiliki kemampuan untuk menanggung berat hingga 200-an kilogram.
Sisi stadium yang belum terselesaikan salah satunya adalah bagian interior, terutama ruangan khusus VVIP. Manajer produksi proyek Suwardi Setiawan mencontohkan, ruang presiden memerlukan lebih banyak waktu pengerjaan karena statusnya sebagai ruangan khusus. Ada pula pusat media, ruang perusahaan (corporate lounge), dan bar yang baru lolos tahap persetujuan (approval), dan sedang menuju tahap produksi.
Selain itu, ada juga persiapan untuk membangun museum olahraga di Indonesia yang diestimasikan menggunakan sekitar seperempat stadium.
Sementara untuk bagian luar, lintasan atletik sedang dalam tahap pemasangan. Ada juga pembangunan area komersial di lantai satu dan dua.
Suwardi menceritakan beberapa ambisi yang ingin diraih dalam proyek ini. ”Kami berusaha menghasilkan stadion dengan penerangan terbaik di dunia sekuat 3.500 lumens, jalur atletik kelas satu yang hanya ada tiga di seluruh Asia, jumlah kursi terbesar di Asia Tenggara dan masuk dalam lima besar dunia, panel surya yang menghasilkan daya hingga 760 megawatt per jam, sistem tiket pintar (smart ticketing) yang setara dengan stadion besar seperti Stadion Allianz (Muenchen, Jerman), dan Stade de France (Paris, Perancis), CCTV dan peladen (server) dengan kemampuan pengenalan wajah dan analisis kerumunan yang mampu mengawasi pergerakan orang,” ujarnya.
Biaya konstruksi tetap diusahakan tidak melebihi batas anggaran yang telah diputuskan. (DD07)