logo Kompas.id
OlahragaBeban Sang Juara Bertahan Liga...
Iklan

Beban Sang Juara Bertahan Liga Inggris

Oleh
· 3 menit baca

Musim baru Liga Inggris, liga sepak bola paling glamor di dunia, akan mulai bergulir Sabtu (12/8) dini hari WIB, ditandai lewat laga Arsenal versus Leicester City. Sementara juara bertahan Chelsea tampaknya akan menghadapi tantangan hebat untuk mempertahankan gelar, terutama dari Manchester City dan Manchester United, yang gencar memperkuat skuad di bursa transfer musim panas.Liga Inggris disebut paling kompetitif di dunia karena tidak ada oligopoli ataupun monopoli trofi juara, seperti halnya di Liga Spanyol, Italia, dan Perancis. Dalam delapan musim terakhir tidak ada satu pun klub juara Liga Inggris yang mampu mempertahankan gelar.Leicester City, misalnya, setelah mengejutkan dunia dengan menjuarai Liga Inggris di musim 2015-2016, "tenggelam" dan finis ke-12 di musim 2016-2017. Sentuhan ajaib Claudio Ranieri menghilang dan pelatih Italia itu tersingkir dari "The Foxes". Setali tiga uang, Jose Mourinho ditendang dari kursi Manajer Chelsea dua musim lalu setelah gagal memotivasi kembali "The Blues", tim yang nyaris "karam" dengan finis ke-10 di musim 2015-2016. Ironisnya, seperti Ranieri di Leicester, enam bulan sebelumnya Mourinho membawa Chelsea juara Liga Inggris. Persaingan di liga ini sangat keras. Kekuatan antartim hampir merata. Secara tradisi, Chelsea, Manchester United, Manchester City, Arsenal, dan Liverpool selalu menjadi favorit juara. Namun, beberapa tahun terakhir Tottenham Hotspur mengusik "zona nyaman" di papan atas. Namun, para unggulan ini nyaris sulit "bernapas" karena jadwal kompetisi di Inggris yang padat. Dalam semusim, klub-klub itu bisa terjun di empat kompetisi atau turnamen sekaligus, yaitu Liga Inggris, Piala FA, Piala Liga, dan kompetisi Eropa (Liga Champions atau Liga Europa). Itu tidak dialami klub-klub di Spanyol, Italia, dan Jerman. Dibutuhkan konsistensi dan dukungan sumber daya besar untuk sukses mengarungi empat kompetisi/turnamen sekaligus. Untuk itu, kedalaman skuad menjadi hal penting. Inilah yang masih menjadi masalah di tubuh The Blues saat ini. Materi pemain Chelsea saat ini dianggap belum cukup untuk tetap kompetitif di Liga Inggris sekaligus Liga Champions.Musim panas ini, mereka kehilangan banyak pemain penting, seperti Nemanja Matic, Diego Costa, dan Asmir Begovic. Total 28 pemain hengkang atau dipinjamkan, termasuk para pemain muda, seperti Ruben Loftus-Cheek, Kurt Zouma, dan Nathan Ake. Bintang mereka, Eden Hazard, juga cedera dan bakal absen di pekan-pekan awal Liga Inggris. Sejumlah pemain baru, seperti striker Alvaro Morata, bek Antonio Rudiger, dan gelandang Tiemoue Bakayoko, memang hadir sebagai "penyegaran". Namun, ketiganya masih butuh waktu beradaptasi dengan atmosfer Liga Inggris.Adapun absennya Arsenal, untuk kali pertama dalam dua dekade, di Liga Champions bisa menjadi "hikmah". "The Gunners" bisa lebih fokus di Liga Inggris, kompetisi yang tidak lagi dimenangi sejak 2004. Arsenal bisa seperti Leicester dan Chelsea yang dapat fokus di liga domestik hingga menjadi juara karena absen di kompetisi Eropa dalam dua musim terakhir. Gairah mengejar trofi terlihat dari aktivitas Arsenal di jendela transfer walaupun tak seboros City dan MU. (AFP/Reuters/JON)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000