LONDON, RABU — Penantian panjang Gong Lijiao terbayar sudah di hari keenam Kejuaraan Dunia Atletik Ke-16 yang berlangsung di Stadion Olimpiade London, Rabu (9/8) malam waktu Inggris atau Kamis (10/8) pagi WIB.
Gong berhasil melakukan tolakan peluru sejauh 20 meter kurang 6 sentimeter dan menjadi tolakan medali emas pertamanya di kejuaraan paling bergengsi bagi para atlet atletik mondial.
Tolakan itu jauh dari rekor dunia Natalya Lisovskaya asal Rusia yang mencapai 22,63 meter pada 1987. Namun, dengan meraih medali emas di pentas Kejuaraan Dunia Atletik 2017 London ini, hal itu mampu membayar penantian panjang Gong yang pada 24 Januari lalu genap berusia 28 tahun. Mengingat arena Kejuaraan Dunia Atletik yang berlangsung setiap dua tahun ini sudah menjadi tradisi bagi penampilannya sejak sepuluh tahun lalu.
Hanya di Kejuaraan Dunia Atletik 2007 Osaka Gong berada di posisi ketujuh. Dua tahun kemudian di Berlin, ia mampu membawa pulang perunggu. Hasil medali itu sama dengan yang diraihnya di Moskwa 2013. Dan meningkat menjadi perak ketika Kejuaraan Dunia Atletik digelar di ibu kota negaranya, Beijing, pada 2015.
Itu sebabnya dengan tolakan mencapai 19,94 meter di London, Gong Lijiao, yang memegang rekor nasional China sekaligus menjadi rekor tolak peluru Asia mencapai 20,35 meter, mampu meraih emas pertamanya di Kejuaraan Dunia Atletik.
Ia mampu mengalahkan Anika Narton (28), pemegang medali perunggu Olimpiade Rio 2016 dari Hongaria, yang tolakan terbaiknya di London hanya 19,49 meter pada kesempatan keempat, yang merupakan kesempatan terakhir. Sementara Michelle Carter (30) hanya mampu menolak pelurunya sejauh 19,14 meter pada kesempatan ketiga.
Anika Narton, yang tolakan terbaiknya mencapai 19,49 meter, berhak meraih perak. Adapun Michelle, peraih emas Olimpiade Rio 2016 dengan tolakan mencapai 20,63 meter, kali ini hanya membawa pulang perunggu.