20 Meter Penentu Medali Emas bagi Ramil Guliyev di 200 Meter Putra
Oleh
Korano Nicolash LMS
·2 menit baca
LONDON, JUMAT — Dua puluh meter jelang finis babak final nomor 200 meter putra menjadi momen yang mentukan bagi Ramil Guliyev yang baru 2014 lalu menjadi warna negara Turki untuk meraih medali emas pertamanya di Kejuaraan Dunia Atletik London 2017 yang berlangsung di Stadion Olimpiade London.
Dalam jarak yang singkat itu, Ramil (27), yang berasal dari Azerbaijan itu mampu menyusul Wayde van Niekerk (25), sprinter Afrika Selatan, yang diperkirakan bakal mengawinkan emas 400 meter dan 200 meter Kejuaraan Dunia Atletik Ke-16 ini.
Van Niekerk yang masih sempat memimpin langsung bisa diimbangi Ramil untuk kemudian Ramil mampu mencuri kemenangan dengan membungkukkan badannya lebih dulu di depan garis finis.
Karena itu, dengan waktu 20,09 detik, Ramil berhak meraih medali emas 200 meter putra Kejuaraan Dunia Atletik yang selama empat kali berturut-turut menjadi milik Usain Bolt (30), sang pemegang rekor dunia dengan waktu 19,19 detik yang diciptakan di Berlin, Jerman, 2009 lalu.
Medali emas Ramil menjadi medali emas pertama bagi Turki sejak Kejuaraan Dunia Atletik yang digelar setiap dua tahun ini dilaksanakan pertama kali di Helsinki, Finlandia, 1983 lalu.
Van Niekerk, pemegang medali emas 400 meter putra Olimpiade Rio 2016, yang sudah memiliki waktu terbaik 19,84 detik, hanya mencatat waktu 20,11 detik. Karena itu, Van Niekerk hanya berhak membawa pulang medali perak di nomor 200 meter Kejuaraan Dunia Atletik.
Jareem Richards (23), andalan Trinidad-Tobago, mampu mengalahkan lima finalis 200 meter Kejuaran Dunia Atletik 2017 London untuk meraih medali perunggunya setelah mencapai finis dengan waktu yang bersamaan dengan Van Niekerk 20,11 detik.
Richards menembus finis, menurut foto finis hanya tertinggal 0,001 detik saja.
Namun, Richards sudah puas karena bisa meninggalkan Isiah Young (27), salah satu andalan Amerika Serikat, yang sejak heat (20,19 detik) hingga semifinal (20,12 detik) 200 meter selalu memimpin. Namun, di final kali ini hanya mencatat 20,64 detik untuk menjadi yang terbelakang.