logo Kompas.id
OlahragaKesempatan Terakhir Usain Bolt
Iklan

Kesempatan Terakhir Usain Bolt

Oleh
· 3 menit baca

london, jumatNomor lari estafet 4 x 100 meter putra, yang akan berlangsung Sabtu (12/8) di Stadion Olimpiade London, Inggris, akan menjadi momen perpisahan Usain Bolt kepada penggemarnya. Itu juga menjadi kesempatan terakhir bagi Bolt untuk meraih medali emas kejuaraan dunia di pengujung kariernya sebagai pelari.Bintang atletik Jamaika itu telah mengungkapkan rencana pensiunnya sejak 2016 dan akan mewujudkan gantung sepatu seusai Kejuaraan Dunia Atletik 2017. Dia berkesempatan menambah 11 gelar juara dunia ketika tampil di nomor 100 m, akhir pekan lalu. Namun, Bolt hanya finis di posisi ketiga, kalah dari dua pesaingnya asal AS, Justin Gatlin dan Christian Coleman."Hasil ini (100 m) tidak mengubah rencana saya. Tidak akan ada lomba setelah kejuaraan dunia," kata Bolt ketika salah satu wartawan memintanya menegaskan rencana pensiun. Bolt pun mendapat kesempatan terakhir dalam 4 x 100 m, yang penyisihan dan finalnya berlangsung Sabtu. Jadwal yang dirilis dalam laman resmi Asosiasi Federasi Atletik Internasional (IAAF) menempatkan Jamaika bersama Kanada, Kuba, China, Jerman, Perancis, Bahama, dan Antigua-Barbuda dalam penyisihan kedua. Sembilan tim lain tampil dalam penyisihan pertama. Berdasarkan peraturan IAAF, tiga tim tercepat dari setiap penyisihan berhak lolos langsung ke final, ditambah dua tim dengan waktu tercepat.Reputasi Jamaika, yang menguasai emas 4 x 100 m putra dalam empat kejuaraan dunia terakhir, diuji sejak penyisihan. Dibandingkan tim lain dalam sesi penyisihan yang sama, Jamaika hanya ada di peringkat keempat daftar catatan waktu terbaik musim 2017 (season best/SB) dengan 38,59 detik. Mereka kalah dari Kanada (38,15), China (38,19), dan Jerman (38,30). Ketiga tim ini berada di peringkat lima besar pencetak waktu terbaik musim ini. Selisih waktu Jamaika dengan tim peringkat kedua pada dua ajang besar terakhir makin singkat. Pada Kejuaraan Dunia Beijing 2015, waktu Jamaika berselisih 0,65 detik dari China. Selisih itu menipis menjadi 0,33 detik dari Jepang di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Pada kedua momen itu, Jamaika juara.Kondisi lain yang menjadi tantangan adalah absennya Asafa Powell dan Nickel Ashmeade yang turut mengantarkan negara di Karibia itu meraih emas Olimpiade 2016 dan juara dunia 2015. Kali ini, hanya Bolt dan Yohan Blake yang berpengalaman meraih medali dalam kejuaraan besar. Dua anggota akan dipilih di antara enam sprinter lain.Seperti diunggah dalam Twitter Bolt, Rabu, dia dan rekan-rekan mulai berlatih mengalihkan tongkat. Tim AS, yang diperkuat Gatlin dan Coleman (pencatat waktu tercepat 100 m musim 2017), akan tetap menjadi pesaing terkuat meski mereka didiskualifikasi pada final Kejuaraan Dunia 2015 dan Olimpiade 2016.Persaingan 4 x 100 m putri juga akan berlangsung pada hari yang sama. Persaingan akan terjadi di antara Jamaika, AS, dan Jerman yang berada di lima besar pencatat waktu terbaik 2017. IAAF mencatat, putri-putri Jamaika dan AS menguasai nomor tersebut dalam enam penyelenggaraan terakhir. Kedua tim masing-masing meraih tiga gelar juara. (iya)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000