Harmoni di "Setan Merah"

SWANSEA, JUMAT — Manchester United bakal melanjutkan tren start positif di Liga Inggris ketika bertandang ke markas Swansea City, Sabtu (19/8). Berbeda dengan musim lalu, "Setan Merah" saat ini memiliki "amunisi" mumpuni sekaligus harmoni di tubuh tim untuk mengincar trofi juara Liga Inggris. Pekan lalu, MU menghancurkan West Ham United, 4-0, dalam laga perdananya di Liga Inggris musim ini. Itu menjadi start paling gemilang Setan Merah dalam 11 tahun terakhir atau ketika masih diasuh Sir Alex Ferguson. Penampilan gemilang itu tidak terlepas dari kesuksesan mereka di jendela transfer pemain. Dua pemain baru MU, striker Romelu Lukaku dan gelandang Nemanja Matic, langsung menaikkan level permainan Setan Merah. Lukaku mencetak dua gol, adapun Matic menghadirkan tenaga dan keseimbangan di tubuh MU. Matic dan Lukaku menjadi dua pemain terbaik pada laga itu.Hingga pekan perdana itu, MU tercatat sebagai tim paling efisien di Liga Inggris. Konversi gol mereka saat melawan West Ham adalah 66 persen, paling tinggi di antara tim-tim lainnya. Itu kontras dengan musim lalu di mana MU hanya mencatatkan konversi gol rata-rata 15 persen. Tak ayal, musim lalu, mereka dicap sebagai tim "membosankan". Musim lalu, MU mengoleksi 15 kali hasil imbang dari total 38 laga atau yang terbanyak dari 19 tim lainnya. "Kami kini memiliki grup yang lebih baik berkat sejumlah pembelian (pemain). Kami lebih terorganisasi dan percaya diri ketimbang musim lalu. Namun, kami bukanlah tim impian ataupun favorit," kata Mourinho dalam jumpa pers kemarin seperti dikutip dari Mirror.Mourinho memang tidak ingin timnya dibebani status favorit juara Liga Inggris. Namun, euforia dan ekspektasi itu sulit dibendung. Bek MU, Chris Smalling, berkata, timnya kini memiliki satu keuntungan untuk mengincar trofi, yaitu adanya harmoni di tubuh tim. "Suasana di kamar ganti kami sangat menyenangkan. Semua pemain kompak, mendengarkan musik bersama, dan saling bergurau. Kami bersyukur suasana di tim seperti ini, tidak demikian halnya dengan sejumlah rival kami di luar," ujar Smalling. Kecuali Manchester City, para rival MU lainnya, seperti Chelsea, Arsenal, Liverpool, dan Tottenham Hotspur, tengah didera riak disharmoni tim. Juara bertahan Chelsea bermasalah dengan strikernya, Diego Costa, adapun Liverpool "galau" dengan keinginan Philippe Countinho untuk hengkang ke Barcelona. Adapun Arsenal sejak musim lalu belum bisa meyakinkan dua bintangnya, Alexis Sanchez, serta Mesut Oezil untuk memperpanjang kontraknya di klub. Di kubu lainnya, Spurs sempat dibuat kesal oleh pemainnya, Danny Rose, yang mengolok-olok timnya sendiri. Rose berkata, untuk menjadi juara, timnya butuh pemain bintang yang namanya tidaklah perlu dicari di Google. Meskipun timnya tengah berapi-api dan kondusif, Mourinho mengingatkan pemainnya agar tidak meremehkan Swansea. Tim papan tengah di Liga Inggris itu akan menguji ketajaman MU. Pekan lalu, Swansea menahan imbang Southampton tanpa gol. Tim yang finis di peringkat ke-15 musim lalu itu juga pernah membuat barisan penyerang MU, seperti Zlatan Ibrahimovic, frustrasi. Musim lalu, MU ditahan 1-1 di Old Trafford. Pada 2014, MU bahkan pernah dipukul 1-2 berkat strategi serangan balik.Swansea kemungkinan menerapkan taktik serupa untuk mencuri poin di kandangnya. Mereka punya penyerang cepat, Manolo Gabbiadini, yang kuat dalam duel udara dan serangan balik. "Sulit mengulang kemenangan 4-0 seperti pekan lalu. Namun, paling tidak kami harus bisa bermain seperti itu (ketika melawan West Ham)," ujar Mourinho, manajer yang selalu menjuarai liga pada musim kedua bersama tim-tim yang pernah diasuhnya.Teror sang mantanLiverpool bakal menghadapi teror dari mantan strikernya, Christian Benteke, ketika menjamu Crystal Palace malam ini. Musim lalu, Liverpool dibekap Palace 1-2. Benteke memborong kedua gol itu. Musim ini, pertahanan "The Reds" masih sangat rapuh. Pekan lalu, mereka diimbangi Watford 3-3. (AFP/REUTERS/JON)