Serangan Balik Menangkan JFA
JAKARTA, KOMPAS — Strategi serangan balik menjadi kunci Jakarta Football Academy kala menang 5-2 atas Cibinong Raya di pekan kedua Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14, Minggu (20/8). Gol-gol JFA lahir melalui kecepatan kedua pemain sayap mereka.
Anak-anak JFA tampil langsung menekan Cibinong sejak peluit babak pertama dibunyikan di Stadion Ciracas, Jakarta Timur. JFA bermain menggunakan bola-bola pendek yang disertai penguasaan lini tengah yang baik. Akibatnya, Cibinong dipaksa bermain setengah lapangan.
Tekanan JFA pun membuahkan hasil di menit ketujuh. Umpan terobosan dari lini tengah berhasil dikuasai penyerang JFA. Berhadapan satu lawan satu dengan kiper Cibinong, penyerang JFA dengan tenang menceploskan bola ke gawang dan membawa JFA unggul 1-0.
Keunggulan cepat tersebut membuat JFA tampil kian semangat. Mereka mampu menguasai lini tengah, sehingga Cibinong kesulitan mengembangkan permainan.
Menit ke-16, Cibinong diberi hukuman penalti setelah kiper mereka melanggar penyerang JFA saat berada dalam posisi satu lawan satu. Kurang sigapnya barisan pertahanan Cibinong mengantisipasi kecepatan JFA membuat kiper Cibinong terpaksa melakukan pelanggaran.
Penalti tersebut mampu diselesaikan dengan sempurna oleh pemain JFA dan membuat mereka unggul 2-0.
Setelah tertinggal dua gol, Cibinong mulai membaca pola permainan JFA. Kecepatan pemain-pemain JFA kemudian mereka redam melalui perangkap offside. Strategi tersebut berhasil sebab beberapa kali serangan JFA kandas akibat terperangkap offside. Babak pertama pun ditutup dengan keunggulan JFA 2-0 atas Cibinong Raya.
Permainan babak kedua langsung dimulai dengan tempo cepat oleh Cibinong. Mereka langsung menekan JFA demi memperkecil ketertinggalannya. Sementara itu, JFA terlihat bermain sedikit lambat akibat keunggulan 2-0 di babak pertama.
Koordinasi permainan Cibinong membaik di awal babak kedua. Mereka lebih berani ketika berduel di lini tengah. Hasilnya, gol balasan Cibinong pun tercipta saat babak kedua baru berjalan 2 menit.
Gol balasan tersebut terjadi akibat ketidakmampuan kiper JFA menangkap bola dengan baik. Bola serangan Cibinong terlepas dari tangkapan dan mampu direbut penyerang Cibinong. Cibinong pun berhasil mencetak gol yang mengubah skor menjadi 1-2.
Tekanan anak-anak Cibinong semakin menyulitkan JFA. Hasilnya, Cibinong mampu mencetak gol penyama kedudukan 4 menit kemudian.
Seusai gol tersebut, JFA mencoba bermain lebih tenang dan berhasil menguasai kembali lini tengah. Serangan-serangan JFA kembali mengalir dari sisi sayapnya.
Gol ketiga JFA lahir di menit ke-19 babak kedua. Berawal dari umpan terobos ke sisi kanan, kecepatan penyerang JFA tidak mampu dikejar barisan bek Cibinong. Dalam posisi satu lawan satu dengan kiper Cibinong, penyerang JFA dengan tenang menempatkan bola ke sisi kanan atas gawang dan membuat JFA kembali unggul 3-2.
Tiga menit kemudian, gol keempat JFA pun tericipta. Proses terciptanya mirip dengan gol ketiga, lagi-lagi melalui serangan cepat dari sisi kanan. Anak-anak JFA unggul 4-2.
Unggul dengan selisih dua gol tidak membuat JFA menghentikan serangannya. Sebaliknya, mereka terus menekan dan mencari tambahan gol.
Menit akhir babak kedua, JFA mencetak gol kelimanya. Berawal dari tendangan bebas untuk Cibinong, bola dihalau oleh pemain belakang JFA dan dialirkan cepat ke depan. Kecepatan penyerang JFA pun membawa mereka unggul dengan skor akhir 5-2.
”Karena dua sayap kami punya kecepatan, saya minta pemain untuk selalu berikan bola ke mereka,” kata Pelatih JFA Achmad Zulkifli seusai laga.
Achmad menambahkan, fokus pemainnya sempat menurun di awal babak kedua sehingga membuat Cibinong bisa menyamakan skor.
”Sempat hilang fokus, terutama kiper, karena ada pergantian kiper di babak kedua. Untungnya pemain bisa kembali tenang sehingga bisa menang,” ujar Achmad.
Menang tipis
Pertandingan lainnya yang mempertemukan Mandiri Selection SS dengan Buperta Cibubur berhasil dimenangkan Mandiri dengan skor tipis 1-0. Gol tunggal di laga tersebut dihasilkan melalui tendangan bebas di menit ke-16 babak pertama.
Mandiri dan Buperta bermain seimbang dengan aliran bola lebih banyak berada di tengah. Beberapa kali tercipta peluang di depan gawang, tetapi ketidaktenangan penyerang masing-masing tim membuat peluang tersebut tidak bisa diubah menjadi gol.
”Permainan sudah lebih baik dibandingkan minggu lalu. Pemain sudah lebih berani di lapangan. Hanya saja banyak peluang yang terbuang. Perlu perbaikan, terutama untuk finishing,” kata Pelatih Buperta Cibubur Jumhari Saleh.
Pelatih Mandiri Muksin Alatas mengatakan, meski menang atas Buperta, timnya perlu perbaikan dalam penyelesaian akhir.
”Ada sekitar tujuh peluang bersih, tetapi tidak bisa menjadi gol,” ujar Muksin.
Muksin juga menjelaskan, gol yang tercipta dari tendangan bebas tersebut merupakan hasil latihan anak asuhannya.
”Banyak latihan tendangan bebas. Itu saya lakukan untuk mengantisipasi apabila pemain gugup dan kesulitan mencetak gol. Kami pendatang baru di turnamen, jadi saya tahu anak-anak pasti masih gugup bermain,” ujarnya. (DD03)