JAKARTA, KOMPAS — Indonesia dipastikan gagal meraih tiket ke kejuaraan dunia bola tangan putri U-18 setelah dikalahkan Kazakhstan pada Kejuaraan Asia Bola Tangan Putri U-17, Minggu (27/8), di GOR POPKI, Ciburbur, Jakarta Timur. Tim bola tangan Indonesia pun hanya akan fokus ke Asian Games 2018 mendatang.
Garuda Muda harus takluk dari Kazakhstan dengan skor 18-43 di laga lanjutan uji coba kejuaraan menuju Asian Games 2018. Melalui hasil itu, Indonesia tetap berada di dasar klasemen dengan poin nol. Indonesia tidak bisa lagi naik ke peringkat keempat dengan satu pertandingan tersisa. Saat ini, peringkat keempat dan kelima ditempati masing-masing oleh Uzbekistan dan Kazakhstan dengan tiga poin. Sementara Indonesia hanya akan mendapatkan dua poin apabila menang di pertandingan terakhir menghadapi Uzbekistan, Senin (28/8) ini.
Hal itu memastikan Indonesia tidak akan berlaga di Kejuaraan Dunia Bola Tangan Putri U-18 di Polandia, 2018 nanti. Pasalnya, hanya empat tim teratas di Kejuaraan Asia yang mendapatkan tiket ke Polandia.
Tidak menargetkan lolos
Pelatih Kepala Bola Tangan Putri Indonesia Abdul Kadir mengatakan, tidak ada masalah dengan kegagalan anak asuhnya menembus kejuaraan dunia. Dia memang tidak menargetkan dari awal karena secara permainan masih jauh di bawah negara-negara lain. ”Saya memang tidak pernah memikirkan kejuaraan dunia. Bisa tampil di kejuaraan Asia ini saja sudah bonus karena kita tuan rumah,” kata Kadir.
Kadir menambahkan, di debutnya dalam kejuaraan Asia, penampilan Indonesia tidaklah terlalu buruk. ”Kita memberi perlawanan terhadap Hongkong, 15-24. Kita juga mampu mencetak rata-rata sepuluh gol ke gawang lawan, salah satunya sebelas gol ke gawang juara bertahan enam kali Korea Selatan,” ujar Kadir.
Menurut Kadir, saat ini ia dan tim pelatih lainnya akan fokus untuk membentuk tim Asian Games. ”Kita sedang melihat-lihat pemain U-17 yang akan dimasukkan ke tim senior nanti. Kalau sementara, kira-kira ada dua atau tiga pemain, salah satunya Sri Nurlinda,” kata Kadir.
Aksi individu
Saat melawan Kazakhstan, pemain-pemain Indonesia mampu mengurangi kesalahan umpan yang sering terjadi di pertandingan sebelumnya. Mereka pun bermain penuh semangat dari menit awal. Namun, hasil berbicara lain karena secara teknik bermain, tim asuhan Abdul Kadir masih berada jauh di bawah Kazakhstan.
Di pertandingan itu, Indonesia cukup produktif. Hal itu tidak terlepas dari aksi individu pemain andalan, Sri Nurlinda. Tulang punggung Garuda Muda ini mampu mencatatkan namanya di papan skor 12 kali. Ia berhasil memborong sekitar 66 persen gol yang dicetak Indonesia.
Nurlinda sendiri memiliki modal kuat untuk berlaga di Asian Games. Pada pertandingan kali ini, ia terlihat mendominasi pemain Kazakhstan yang berpostur tinggi. Ia sesekali melepaskan tembakan dari luar kotak 7 meter dan menghasilkan gol. ”Itu juga karena bantuan teman-teman untuk membuka ruang. Di antara teman-teman, saya juga yang memiliki postur paling tinggi, jadi lebih berani untuk menerobos pertanan lawan,” ujar pemain bernomor punggung 15 ini.
Mengenai persiapan untuk Asian Games, Nurlinda mengatakan, masih banyak yang harus diperbaiki dari permainannya, seperti kelincahan dan stamina.
Indonesia berencana melakukan pemusatan latihan pada Oktober mendatang. Tim putri itu akan melakukan latih tanding melawan klub-klub di Korea Selatan. (DD06)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.