logo Kompas.id
OlahragaPelari Kenya Kembali Kuasai...
Iklan

Pelari Kenya Kembali Kuasai Podium

Oleh
· 3 menit baca

DENPASAR, KOMPAS Teriknya sinar matahari pagi di daerah Klungkung dan Gianyar Bali, Minggu (27/8), menjadi tantangan bagi para pelari Maybank Bali Marathon (MBM) 2017. Bahkan, para pelari Kenya pun mengeluhkan panasnya sinar matahari itu, meski mereka tetap bisa melaju kencang dan melahap lintasan yang menanjak dan menurun tajam.Perhelatan ke-6 MBM akhirnya dikuasai kembali oleh para pelari Kenya, sebagaimana terjadi juga pada 5 kali penyelenggarakan sebelumnya. Henry Kiprotich menjadi juara pada nomor maraton (42,195 km) putra dengan waktu 2 jam 19 menit 17 detik, sedangkan Elizabeth Chepkanan Rumokol menjadi pemenang maraton putri dengan waktu 2 jam 38 menit 38 detik. Akan tetapi, lintasan baru yang kondisinya lebih menantang, menyulitkan para pelari Kenya untuk menumbangkan rekor catatan waktu di MBM."Bagi saya, lintasan yang baru ini relatif lebih mudah karena lebih landai dibandingkan dengan lintasan-lintasan yang biasa saya jalani pada lomba lainnya. Namun, yang jadi masalah, panas matahari yang membuat lebih cepat lelah karena saya lebih terbiasa berlomba pada iklim yang lebih dingin," kata Kiprotich.Hal serupa disampaikan Rumokol yang mengaku tidak kesulitan meski di beberapa tempat tanjakan dan turunannya cukup tajam. "Yang menyulitkan saya adalah terlalu banyaknya belokan dan padatnya pelari saat akan memasuki finis sehingga saya tidak bisa mempercepat lari menuju garis finis," ujarnya.Untuk kategori pelari Indonesia, pada maraton keluar sebagai pemenang adalah Wiryawan Jaya Subangkit dengan waktu 2 jam 41 menit 51 detik, posisi kedua dimenangi Hamdan Syafril Sayuti (2 jam 42 menit 19 detik), sedangkan posisi ketiga dimenangi Saiin Alim (2 jam 44 menit 23 detik). Sementara di kelompok putri, juaranya adalah Meri Mariana Paijo dengan waktu 3 jam 1 menit 54 detik, posisi kedua Yulianingsih (3 jam 4 menit 8 detik), sedangkan posisi ketiga Odekta Vina (3 jam 7 menit 48 detik).MengejutkanPelari yang pernah menjadi Putri Indonesia 2002 Melanie Putria Dewita Sari menilai, lintasan MBM 2017 yang merupakan lintasan baru itu cukup mengejutkan baginya dan banyak pelari lain karena tanjakannya sangat panjang. Namun, di lintasan baru itu pun dia mendapatkan banyak tempat berpemandangan indah. "Dari segi scenery tak terbayarkan dengan uang berapa pun. Kita bisa lihat sunrise, sawah, kerumunan anak di mana-mana, tarian Bali juga di mana-mana. Cuma dari segi tanjakan tahun ini luar biasa. Kalau tahun lalu, karena aku sudah hafal sehingga aku sudah ngerti selahnya di mana. Kalau tahun ini aku enggak nyangka, menanjaknya itu enggak kelar-kelar," ujar Melanie yang rutin mengikuti MBM.Direktur Perlombaan MBM 2017 Eri Budiono mengatakan, meski lintasan lebih berat, tidak ada pelari yang mengalami masalah serius. "Kalau enggak salah tadi ada dua yang sempat dirawat, tetapi enggak serius kok masalahnya. Lari juga berjalan lancar, memang lintasan menjelang finis agak sempit sehingga kami harus berpikir lagi bagaimana agar para pelari bisa masuk ke finis dengan lebih leluasa," katanya. (COK/DWA/OKI)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000