Berlari merupakan salah satu olahraga yang paling digemari oleh masyarakat. Sadar akan tren ini, sejumlah perusahaan menggelar kegiatan lomba lari untuk umum dan juga karyawan. Beberapa penggiat lari pun mengungkapkan ikut lomba lari hampir setiap minggu.
Pada Minggu (3/9) pagi, Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) menggelar untuk pertama kalinya lomba lari ”Peruri Run to The Sky” dalam rangka perayaan ulang tahunnya yang ke-46. Lomba ini dibuka untuk karyawannya dan juga masyarakat umum. Dengan total jarak 4,6 kilometer, rute lari dimulai dari kawasan perkantoran Peruri di Jalan Falatehan hingga pertengahan jalan layang Pangeran Antasari.
Sekitar 1.000 peserta, dari usia 13 tahun hingga 60 tahun ke atas, ikut serta. Wakil gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno dan Direktur Utama Peruri Prasetio turut hadir berlomba. Para peserta dibagi dalam tiga kategori, yaitu kategori umum (di bawah 50 tahun), master (di atas 50 tahun), dan karyawan Peruri.
”Berlari merupakan sebuah kegiatan yang sehat dan membangun karakter. Komunitasnya sudah mulai banyak di Indonesia. Dari sisi Peruri, kami ingin mem-branding di kalangan teman-teman lari (dengan menyelenggarakan lomba ini),” ujar Kepala Biro Komunikasi Peruri Siwi Widjayanti, Minggu.
”Saya senang mencari banyak teman dan mengikuti kegiatan sehat seperti lomba lari ini. Selain itu, saya juga bergabung dengan komunitas pelari, seperti Run for Indonesia, Bogor Runners, dan DJP Runners. Latihan dengan komunitas biasanya seminggu sekali. Ada banyak yang lari di kawasan Senayan. Ada pula yang lari di Ragunan dan Monas,” kata Evi Irawati (44), peserta juara keempat kategori umum wanita.
Minggu (29/8), Evi juga ikut lomba lari Maybank Bali Marathon 2017 dan minggu depan (10/9) akan berlomba di acara Danamon Run 2017. ”Acara lomba lari ada banyak. Selain bertemu teman baru, saya juga sekalian lihat-lihat daerahnya. Sambil wisata juga,” ujar ibu asal Bogor ini.
Selain pelari amatir, pelari profesional pun ikut serta dalam lomba ini. Ridwan (28), atlet lari asal Nusa Tenggara Barat, menduduki posisi pertama kategori umum pria. ”
Rute lari lomba ini nyaman dan steril. Kegiatan ini sangat positif. Semakin banyak pelari yang meluangkan waktu untuk berolahraga. Selain sehat, kita juga bisa berkumpul bersama kawan-kawan baru dan saling berbagi,” tutur Ridwan. Sama seperti Evi, Ridwan juga akan ikut lomba Danamon Run 2017 minggu depan.
Peserta lain seperti Yayuk Sriwahyuningsih (53) dan Rita Sihombing (50) berharap dapat memotivasi orang lain untuk hidup sehat. ”Kami ingin menunjukkan bahwa kami yang sudah umur segini masih mampu berlari dan memberikan semangat untuk teman-teman kami yang muda dan tua. Kan, berlari adalah olahraga yang paling murah. Bisa dilakukan di mana saja,” ujar mereka.
Selain berlari, peserta juga diajak untuk menyumbang buku dan berkontribusi meningkatkan tingkat literasi anak-anak Indonesia. ”Bersamaan dengan lomba ini, kami juga menggelar aksi donasi buku yang akan diberikan untuk anak-anak dan remaja di wilayah perbatasan Indonesia. Jadi, lari sambil charity,” ujar Siwi.
Seusai lomba lari, acara dilanjutkan dengan pertunjukan musik dan dimeriahkan oleh lemparan serbuk warna-warni ala Festival Warna, perayaan umat Hindu di India. Setelah itu, para pemenang pertama hingga kelima di setiap kategori dipanggil ke atas panggung untuk diberi hadiah. (DD07)